Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KEJAKSAAN Montenegro menuding Rusia terlibat dalam upaya kudeta selama pemilihan umum pada Oktober tahun lalu dengan tujuan menghentikan negara Balkan itu untuk bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Polisi Montenegro telah menangkap sejumlah warga Serbia pada malam menjelang voting pada 16 Oktober tahun lalu. Mereka juga memburu dua warga Rusia yang menjadi tersangka dugaan rencana perebutan parlemen dan pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri, Milo Djukanovic.
Sebelumnya, otoritas Montenegro mengatakan dalang konspirasi ialah beberapa warga Rusia. Namun, Jaksa Penuntut Khusus, Milivoje Katnic, lebih jauh lagi menuding pemerintah Rusia terlibat.
"Sejauh ini kami punya bukti nasionalis Rusia berada di belakang (rencana ini), tetapi sekarang badan-badan negara Rusia juga terlibat pada tingkat tertentu," kata Katnic kepada media lokal, Minggu (19/2).
"Bagian-bagian pemerintah Rusia harus menyelidiki badan-badan yang terlibat dan membuka sidang pidana atas tindakan ini," tambahnya.
Pada hari yang sama, surat kabar Inggris, Sunday Telegraph, memberitakan para pejabat senior Inggris juga meyakini pemerintah Rusia ada di belakang percobaan kudeta itu.
Katnic mengatakan saksi kunci untuk kasus itu, Aleksandar Sindjelic, warga Serbia, telah diundang ke Moskow oleh Eduard Sismakov, anggota 'kelompok militer Rusia', untuk menjelaskan misi tersebut.
Sismakov alias Shirakov memintanya bekerja sama mencegah Montenegro bergabung dengan NATO. "Itu satu-satunya motivasi kelompok ini," kata Katnic.
Rusia menyangkal keras tudingan itu dan menyebutnya absurd serta tidak bertanggung jawab. "Sama sekali tidak ada pembicaraan tentang campur tangan pejabat Rusia dalam urusan dalam negeri Montenegro," sangkal juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov.
"Rusia tidak mencampuri dan tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara-negara lain, terutama Montenegro yang selama ini telah menjalin hubungan baik dengan kami," tegasnya.
Menlu Rusia Sergey Lavrov menyebut tuduhan itu tidak berdasar. Kremlin menentang perluasan NATO di Eropa, tapi berulang kali menyangkal terlibat dalam kudeta itu. Kremlin aktif mendukung kelompok-kelompok nasionalis yang menentang Montenegro masuk ke dalam NATO. (AFP/Ire/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved