Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KASUS pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, di Malaysia kini melebar menjadi cekcok diplomatik antara Kuala Lumpur dan Pyongyang. Korut menyatakan tidak memercayai lagi proses penyelidikan yang dilakukan polisi Malaysia.
Menurut Kang Chol selaku Duta Besar Korut untuk Malaysia, belum ada kejelasan soal kasus itu meski telah terjadi seminggu yang lalu. Pyongyang juga mengkritik Malaysia yang memeriksa jenazah tanpa seizin Korut terlebih dulu.
Komentar Chol sontak membuat telinga Kuala Lumpur memerah. Malaysia bereaksi keras dengan memanggil pulang duta besar mereka di Pyongyang untuk berkonsultasi atas apa yang disebut tuduhan 'tidak berdasar'.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan penyelidikan menjadi tanggung jawab mereka sebagai lokasi terjadinya pembunuhan. Kemenlu Malaysia juga menegur keras Chol atas pernyataannya.
Dalam komentarnya yang pertama sejak kasus itu terjadi, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyatakan mendukung sepenuhnya tindakan polisi Malaysia.
"Kami tidak punya alasan untuk menjelek-jelekkan Korea Utara. Akan tetapi, kami akan bersikap objektif dan berharap Pyongyang paham soal aturan hukum di negara ini," ujar Najib di Kuala Lumpur, kemarin (Senin, 20/2).
Mengenai kasus itu, stasiun televisi Jepang kemarin menayangkan rekaman CCTV di saat Jong-Nam diserang di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari.
Rekaman itu konsisten dengan foto-foto terbitan koran Malaysia pekan lalu yang menunjukkan seorang pria tengah dirawat di klinik bandara. Polisi Malaysia sejauh ini telah menangkap empat orang yang menggunakan paspor Korut, Malaysia, Indonesia, dan Vietnam.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno kemarin menyatakan Presiden Joko Widodo terus memantau perkembangan penangkapan WNI Siti Aisyah dalam kasus pembunuhan Jong-nam.
Terkait dengan permintaan ayah Siti agar anaknya segera dibebaskan, Pratikno menyebut hal itu akan terus diupayakan Kementerian Luar Negeri RI. (AFP/ABC News/Hym/Deo/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved