Trump Sebut Pers Sebagai Musuh Rakyat AS

Thomas Herming Suwarta
18/2/2017 18:56
Trump Sebut Pers Sebagai Musuh Rakyat AS
(AFP/Sean Rayford/Getty Images)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam beberapa media di negaranya. Dia bahkan menyebut pers sebagai musuh rakyat AS.

Melalui akun twitternya, Trump menyebut media seperti New York Times, NBC News, ABC News, CBS ,dan CNN sebagai musuh rakyat Amerika. "Media dengan berita bohong bukan musuh saya, mereka adalah musuh rakyat Amerika," tulis Trump sesaat setelah dia kembali dari liburannya di di Mar-a-Lago, Florida, Jumat (18/2) waktu setempat.

Dalam postingan sebelumnya, Trump secara jelas menyebut New York Times, CNN, NBC "dan masih banyak lagi" media lainnya dan memberikan keterangan "SAKIT" dengan tanda seru pada setiap akhir postingannya.

Sejak masa kampanye lalu, Trump kerap mengkritik keras media dengan menyebut pers bersikap 'bias' terhadap dirinya. Selain menuduh media telah membesar-besarkan kekurangan yang dilakukan pemerintahan Trump, dia juga menuduh wartawan gagal memberi respek atau simpati atas keberhasilan-keberhasilan yang dicapainya.

Kamis lalu, Trump juga menyalahkan media atas masalah-masalah selama satu bulan pemerintahannya. Masalah yang dimaksud antara lain mundurnya penasehat keamanan Michael Flyinn, serta calon menteri tenaga kerja Andy Puzder yang diajukan Trump. Selain itu, kebijakan imigrasinya yang melarang sebagian warga negara muslim berkunjung ke AS ditangguhkan oleh keputusan pengadilan.

Kritik terhadap pers sebenarnya bukan sesuatu yang luar biasa karena itu juga dilakukan oleh banyak presiden AS. Tetapi apa yang dilakukan Trump dengan bahasanya yang menyebut pers sebagai musuh rakyat Amerika telah membuat Trump layaknya seorang pemimpin otoriter.

Pernyataan Trump ini mendapat tanggapan beragam, dari yang pro maupun kontra. Pengamat yang tidak sepakat dengan pernyataan Trump tersebut, menyebut sang presiden telah melanggar kebebasan konstitusional yang melindungi pers. Ben Rhodes, mantan penasihat presiden Barack Obama, menyebut kritik Trump terhadap media sebagai tindakan keterlaluan.'Selain otoriter justru akan mendiskreditkan setiap upaya AS untuk mendukung kebebasan pers global."

Sementara seorang pengamat dari kubu konservatif S.E Cupps mengapresiasi Trump dengan mengatakan: "Saya suka bagian dari Amandemen 1 yang menyatakan pers musuh rakyat Amerika," katanya melalui twitter dengan menambahkan tanda pagar 'TrumpsAmerica.' AP/AFP/OL-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya