Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SELAMA bertahun-tahun, Daniel Ramirez Medina, 23, hidup tenang dan bahagia di Seattle, Amerika Serikat (AS). Bahkan, sejak masa kanak-kanak, Medina telah menghabiskan sebagian besar waktunya di 'Negeri Paman Sam'.
Kendati berdarah Meksiko, Ramirez mengaku sangat mencintai AS. Dia pun menjadikan AS menjadi tempat untuk mengabdi sebagai warga. Selama menetap di AS, dia tidak pernah melanggar hukum.
Namun, Ramirez memiliki catatan masa lalu yang kurang baik. Saat berusia tujuh tahun, dia dibawa seorang pria untuk memasuki wilayah AS secara ilegal. Dengan usianya yang masih anak-anak, dia diizinkan menetap di AS berdasarkan kebijakan yang dikeluarkan Presiden Barack Obama.
Masa keberuntungan bagi Ramirez sirna seiring bergantinya penguasa AS. Kini, negara adidaya itu dipimpin Donald Trump. Negara yang semula ramah terhadap para imigran pun berubah 180 derajat.
Pada Jumat (10/2), Ramirez tiba-tiba didatangi petugas Imigrasi dan Pabean AS (ICE). Ramirez pun ditangkap dan diminta menunjukkan tempat tinggal pria yang pernah membawanya ke AS secara ilegal. Juru bicara ICE Rose Richeson mengatakan pihaknya hanya mendeportasi para imigran jahat.
Saat Obama masih berkuasa, Ramirez mendapat izin tinggal dan bekerja. Dengan program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang menjadi bagian kebijakan Obama, Ramirez dapat menetap dan bekerja di 'Negeri Paman Sam'. Namun, selama hampir satu pekan terakhir, Ramirez mendekam di sebuah tahanan di Tacoma.
Direktur Hukum Proyek Hak Asasi Imigran Northwest Matt Adams menyatakan kekecewaan atas penahanan Ramirez. Pasalnya, Ramirez memiliki pekerjaan dan mempunyai satu anak tersebut yang tidak pernah sekalipun melakukan tindak kejahatan.
Sebaliknya, petugas ICE, Richeson, mengatakan bahwa Ramirez ialah anggota geng. Tuduhan terhadap Ramirez itu didasarkan sejumlah laporan. Ramirez dinilai sangat 'berisiko terhadap keamanan masyarakat'. Dengan alasan tersebut, Ramirez pun ditahan.
Berbeda halnya dengan pengacara Ramirez, Mark Rosenbaum, mengatakan penangkapan terhadap Ramirez semena-mena. Dia tegas membantah bahwa Ramirez anggota geng. Pernyataan Richeson dinilai tidak akurat dan mengada-ada.
"Selama ditahan, dia (Ramirez) telah mendapat tekanan dari Badan Imigrasi dan Kepabean AS untuk mengakui tuduhannya tersebut," jelas Rosenbaum yang membela Ramirez.
Pembela hak asasi, Adams, mengatakan Ramirez ialah orang pertama yang mendapat perlindungan berdasarkan program DACA dari Obama, tetapi kemudian ditangkap dan ditahan.
"Kami masih belum melihat nasib ratusan orang yang mendapat perlindungan status dari DACA," ucap Adams yang khawatir dengan kebijakan imigrasi dari Presiden Trump. (AP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved