DK PBB Langsung Sikapi Peluncuran Rudal Korut

14/2/2017 03:00
DK PBB Langsung Sikapi Peluncuran Rudal Korut
()

DEWAN Keamanan (DK) PBB menggelar pertemuan darurat di New York, AS, Senin (13/2), untuk membahas uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara (Korut).

Anggota tetap DK PBB, Tiongkok dan Rusia, juga akan bergabung dalam pertemuan yang diprakarsai AS, Jepang, dan Korsel tersebut.

PBB melalui resolusi mereka telah melarang Korut untuk menggunakan teknologi rudal balistik.

Namun, negeri komunis itu tetap melakukan serangkaian uji coba dalam upayanya untuk mengembangkan sistem senjata nuklir yang mampu menghantam daratan AS.

Sebanyak enam paket sanksi yang dijatuhkan PBB sejak uji coba pertama Pyongyang pada 2006 juga gagal menghentikan Korut yang berkeras bahwa itu senjata pertahanan diri.

Presiden AS Donald Trump yang tengah bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, ketika uji coba tersebut berlangsung, dilaporkan menanggapi dingin aksi provokasi terhadap AS itu.

"Saya menganggap mereka tidak memiliki strategi lagi. Trump dengan Abe di sisinya menjadi pendiam, mengejutkan. Tapi itu tidak bisa ditahan, di titik tertentu Anda perlu mengartikulasikan strategi," ujar Jeffrey A Bader, penasihat Asia di masa Presiden Barack Obama.

Jong-un puas

Pada bagian lain, pemimpin Korut Kim Jong-un menyampaikan kepuasan yang luar biasa atas uji coba rudal baru yang menambah kekuatan negaranya.

Rudal balistik diluncurkan dari tempat yang dirahasiakan pada Minggu (12/2).

Foto yang dirilis kantor berita Korut, KCNA, menunjukkan Jong-un tampak tersenyum menyaksikan rudal yang diluncurkan dari pusat komando.

Foto lain memperlihatkan Jong-un berdiri di tengah lapangan peluncuran dikelilingi puluhan tentara dan ilmuan.

KCNA juga menyebut Jong-un secara pribadi memandu persiapan uji coba rudal yang digambarkan sebagai rudal jarak jauh Pukguksong-2.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan (Korsel) menyatakan rudal tersebut diluncurkan di sebelah barat Kota Kusong dan terbang sejauh sekitar 500 kilometer (310 mil) sebelum akhirnya jatuh ke Laut Jepang. (AFP/Ihs/X-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya