Kebijakan Trump Ancaman bagi Eropa

02/2/2017 08:40
Kebijakan Trump Ancaman bagi Eropa
(AFP/ERIC FEFERBERG)

KECAMAN untuk Presiden AS Donald Trump terus mengalir. Presiden Dewan Eropa Donald Tusk bahkan menyebut Trump sebagai ancaman bagi eksistensi Eropa.

Dalam surat terbukanya kepada pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa, Tusk menyebut Trump sebagai salah satu dari kelompok ‘berbahaya’ yang menjadi tantangan Uni Eropa. Trump disandingkan dengan Rusia, Tiongkok, dan Islam radikal.

Tusk juga mengeluarkan seruan untuk membangun sebuah solidaritas politik sebelum pertemuan puncak Uni Eropa di Malta akhir pekan ini untuk membahas masa depan blok tersebut. Mantan PM Polandia itu mengatakan sikap tegas Tiongkok, kebijakan agresif Rusia, teror dan anarki di Timur Tengah, serta kebijakan AS yang kontroversial dan cenderung mengkhawatirkan di bawah Trump menjadikan masa depan Eropa dalam keadaan bahaya.

“Perubahan di Washington telah menempatkan Uni Eropa dalam situasi yang sulit, terutama setelah pemerintahan baru di bawah Donald Trump yang membelokkan secara drastis kebijakan luar negeri AS,” tulis Tusk.

Pernyataan Tusk muncul ketika PM Inggris Theresa May justru menghadapi penentangan di dalam negeri, terutama dari anggota parlemen karena menolak mengutuk kebijakan Trump yang melarang imigran dan warga tujuh negara berpenduduk mayoritas muslim memasuki AS. “Kita harus mengambil langkah-langkah tegas dan spektakuler yang akan mengubah emosi kolektif untuk meningkatkan integrasi Eropa ke tingkat berikutnya.”

PM Luksemburg Xavier Bettel menegaskan hubungan transatlantik dan kebijakan Trump akan menjadi agenda pertemuan negara-negara Uni Eropa. “Saya sudah berbicara dengan beberapa mitra Eropa saya dan kami berbagi posisi yang sama,” katanya.

Di sisi lain, pejabat pemerintah Pennsylvania Obra Kernodle menyatakan wilayahnya tetap terbuka. Penegasan itu disampaikan dalam diskusi yang digelar Konjen RI New York, Pemerintah Negara Bagian Pennsylvania, Pemkot Philadelphia, dan Jaringan Diaspora Indonesia Philadelphia, akhir pekan lalu.

‘’Apabila imigran merasa tidak aman di kota-kota lain di AS, mereka bisa datang dan bermukim di Pennsylvania. Negara bagian ini dibangun oleh komunitas imigran yang membawa teknologi dan budaya,’’ tandas Obra.

Pejabat urusan hubungan kemasyarakatan Pemkot Philadelphia Randy Duque juga menekankan komitmen mereka untuk melindungi hak-hak individu komunitas asing dari tindakan diskriminasi dan kejahatan yang disebabkan oleh kebencian. Ia mengimbau WNI yang menghadapi persoalan hak asasi segera melapor ke kantornya. (AFP/Ths/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya