Meksiko Tolak Tembok

Thomas Harming Suwarta
27/1/2017 09:01
Meksiko Tolak Tembok
(Sumber: Pew Research Center, Pemerintah Meksiko, npr.org, patroli AS/Foto: AFP/Mark Ralston)

Upaya pendekatan Meksiko yang direncanakan akhir bulan ini mungkin akan batal dengan langkah Trump yang kukuh pada rencana semula.

BEBERAPA hari menjabat sebagai presiden AS, Donald Trump memenuhi janji kampanyenya satu per satu. Salah satu yang kontroversial ialah disahkannya perintah untuk memulai pembangunan tembok di sepanjangan perbatasan Amerika Serikat-Meksiko, Rabu (25/1) waktu setempat.

Menurut Trump, langkah itu diambil untuk menutup pintu bagi imigran ilegal dan pasokan narkoba yang kebanyakan datang dari Meksiko. Pembangunan yang diperkirakan akan menelan biaya sebesar US$8 miliar hingga US$10 miliar (Rp133,3 triliun) itu dinilainya sebagai langkah yang menguntungkan baik bagi AS maupun Meksiko karena meningkatkan keamanan kedua negara.

"Sebuah bangsa tanpa batas bukanlah bangsa. Mulai hari ini, AS akan kembali mengontrol perbatasan," kata dia. Tak hanya itu, Trump menegaskan biaya pembangunan tembok sepanjang 1.000 mil tersebut akan ditagihkan kepada Meksiko di kemudian hari.

"Saya hanya mengatakan akan ada pembayaran. Akan ada bentuk pembayaran, mungkin juga dalam bentuk yang sangat rumit. Apa yang saya lakukan baik bagi Amerika Serikat dan baik untuk Meksiko. Kita ingin situasi yang baik, termasuk juga Meksiko tentunya," sambung Trump.

Mengecam

Langkah Trump itu disambut kecaman dari Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Ia berkeras negaranya tidak akan membayar sepeser pun untuk pembangunan dinding pembatas tersebut. "Saya menyesal dan mengecam keputusan AS untuk melanjutkan pembangunan tembok tersebut, yang bertahun-tahun telah memisahkan kita ketimbang untuk menyatukan kita," kata Nieto. "Saya sudah katakan itu lagi dan lagi. Meksiko tidak akan membayar apa pun untuk pembangunan," tegasnya.

Menyusul keputusan Trump itu, politisi dan pejabat publik Meksiko mendesak Nieto membatalkan kunjungan kerjanya ke Washington DC yang dijadwalkan akhir bulan ini.

"Jika kunjungan kenegaraan diumumkan, dia (Presiden Nieto) akan disambut pintu yang dibanting di depan wajahnya," kata Cuauhtemoc Cardenas, mantan kandidat presiden sekaligus politikus berhaluan kiri Meksiko. "Saya pikir dalam kondisi ini, keputusan yang tepat ialah membatalkan kunjungan ke AS dan mencari posisi yang bermartabat bagi Meksiko," tambah Cardenas.

Nieto mengatakan ia akan menunggu laporan akhir dari pejabatnya yang diutus ke Washington untuk bertemu dengan pemerintahan Trump, sebelum memutuskan langkah berikut yang akan diambil.

Para pejabat Meksiko yang tiba di Washington pada Rabu (25/1) mengharapkan kunjungan tersebut bisa menjadi kesempatan penting untuk mengatasi retorika anti-Meksiko yang digaungkan Trump dan digunakan selama kampanye serta menjadi kesempatan yang baik untuk menempatkan hubungan AS-Meksiko pada jalurnya kembali seperti sedia kala.

"Ada banyak stereotipe tentang orang Meksiko di AS, tetapi ada juga stereotipe orang AS di Meksiko. Hal itu untuk kepentingan kedua pemerintahan agar menjelaskan hubungan ini dan apa yang bisa kita lakukan bersama-sama." (Aljazeera/CNN/Ths/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya