Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH baru Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump dipercaya akan menjadi tantangan besar bagi stabilitas kawasan Asia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Politikus kontroversial dari Partai Republik itu dilantik sebagai presiden AS ke-45 hari ini.
Guru besar hukum internasional dari Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengatakan yang patut menjadi perhatian Indonesia ialah jika Presiden terpilih AS Donald Trump mengimplementasikan janji-janji kampanyenya.
Menurut Hikmahanto, jika Trump menegakkan janji-janji kampanyenya terkait isu-isu minoritas, migran, dan islamofobia, langkah itu akan menjadi tantangan besar bagi Indonesia selaku negara muslim terbesar di dunia.
Sikap pemerintahan Trump dalam menanggapi langkah Israel yang berkeras memindahkan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Jerusalem juga akan menjadi tantangan besar bagi Jakarta karena sudah pasti akan memicu kecaman dan kemarahan di Tanah Air.
Trump diketahui akan memindahkan kedubes ke Jerusalem.
"Di alam demokrasi seperti sekarang ini--yakni pemerintah harus mendengar suara rakyat--langkah-langkah AS terkait kebijakan Israel terkait Palestina akan menyulitkan posisi pemerintah yang berkuasa," kata Hikmahanto dalam sebuah diskusi di The Habibie Center, kemarin.
Dia mengingatkan rezim berkuasa di Indonesia perlu mengantisipasi pengaruh-pengaruh yang akan timbul setelah Trump resmi berkuasa.
"Indonesia tidak boleh hanya memiliki satu skenario, tetapi sejumlah skenario tertentu yang harus dipersiapkan merespons situasi-situasi setelah Trump dilantik dan mulai memerintah," ujarnya.
Isu-isu lain yang perlu menjadi perhatian ialah peran AS sebagai kekuatan penyeimbang bagi Tiongkok dan sengketa Laut China Selatan.
Hikmahanto berpendapat Washington perlu menjaga pendiriannya sebagai kekuatan penyeimbang di kawasan Asia Pasifik dan jika fungsi itu tidak berjalan, akan memengaruhi krisis-krisis global semisal Suriah.
"Perjalanan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Jakarta, Manila, Hanoi, dan Australia ialah untuk mendiskusikan isu-isu ini, apa yang terjadi di dalam dunia ketidakpastian," kata Hikmahanto.
"Tiongkok akan tambah kuat jika AS menarik diri sebagai kekuatan penyeimbang, sedangkan Jepang tidak bisa berbuat banyak karena terikat dengan masa lalunya," ia menambahkan.
Kepentingan bersama
Di kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kawasan Amerika Utara dan Tengah pada Kementerian Luar Negeri RI Adam Mulawarman Tugio mengungkapkan, sejumlah kebijakan luar negeri yang akan dijalankan Trump salah satunya berkaitan dengan promosi perdagangan.
"Mengatasi masalah defisit perdagangan AS terhadap negara-negara lain merupakan salah satu prioritas yang dijanjikan Trump ketika masa kampanye," ujar Adam.
"Dalam hal hubungan bilateral Indonesia dan AS berlangsung baik dan menjaga hal positif tetap berlanjut merupakan kepentingan bersama. Dengan AS kita terlibat dalam comprehensive dan strategic patnership," sambungnya.
Tantangan bagi Indonesia dari aspek politik bahwa AS masih memainkan peran terkemuka dalam kebijakan luar negeri dunia.
Adam percaya AS akan memainkan peran terdepan dalam mempromosikan aturan global.
"Menurut saya salah satu implikasi AS dan Trump terhadap kawasan ialah AS akan menjaga hubungan baik dengan kekuatan-kekuatan adidaya lainnya seperti Tiongkok. Hubungan AS dengan Tiongkok kompetitif, tapi kooperatif," tandasnya.
Tantangan bagi Indonesia, ASEAN masih menjadi mitra dagang terbesar keempat bagi AS.
Adam menyatakan dari segi ekonomi dan perdagangan AS dan ASEAN salung membutuhkan, begitu juga di bidang keamanan.
Masalah lain yang disorot dan diantisipasi dunia adalah keinginan Trump untuk menghapus atau merenegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA).
(I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved