Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RATUSAN ribu orang akan membanjiri Kota Washington, Amerika Serikat (AS), pekan depan. Mereka ialah para demonstran yang bakal melampiaskan rasa frustrasi terkait dengan hasil pemilu presiden AS yang dimenangi Donald Trump.
Tidak sebatas di ibu kota negara, Washington, unjuk rasa serupa akan digelar di sejumlah kota di seantero AS.
Massa yang terdiri dari ratusan ribu demonstran anti-Trump berjanji mengganggu jalannya upacara pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump, Jumat (20/1) mendatang.
Para pengunjuk rasa utama yang menamakan diri Women's March (Demontrasi Perempuan) mengatakan kegiatan itu akan dilaksanakan di Washington sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Unjuk rasa tersebut akan didukung sejumlah selebritas terkemuka pro-Hillary Clinton, seperti Katy Perry, Julianne Moore, dan Scarlett Johansson.
Aksi anti-Trump tersebut diawali dari sebuah unggahan sederhana di media sosial Facebook oleh seorang nenek asal Hawaii, Teresa Shook, yang juga pensiunan pengacara, kepada sekitar 40 temannya.
Hingga kemarin, hampir 190 ribu orang telah mengonfirmasi di Facebook bahwa mereka siap hadir dalam unjuk rasa anti-Trump tersebut. Sebanyak 250 ribu mengatakan mereka tertarik dan berminat turut dalam aksi yang digelar bersamaan dengan upacara pelantikan Trump sebagai presiden 'Negeri Paman Sam'.
"Kami berharap para pemimpin terpilih untuk bertindak melindungi hak-hak perempuan, keluarga, dan komunitas mereka," kata para penyelenggara aksi unjuk rasa anti-Trump dalam sebuah pernyataan.
Untuk kelancaran aksi, setidaknya 1.200 bus telah meminta izin parkir di Stadion Robert F Kennedy di Kota Washington. Jumlah kendaraan yang ditampung lebih besar daripada hari biasanya.
Pelaksanaan unjuk rasa mendatang memang tidak secara khusus menggunakan istilah 'anti-Trump' untuk menggambarkan usaha-usaha mereka. Pesan yang dibawa para pengunjuk rasa sangat jelas.
"Kami mengajak orang-orang dari semua jenis kelamin, usia, ras, budaya, afiliasi politik, dan latar belakang," ujar penyelenggara unjuk rasa yang mengajak masyarakat AS.
Seiring dengan rencana unjuk rasa, penyelenggara mengatakan aksi protes tersebut bertujuan untuk melindungi hak-hak imigran dan akses pelayanan aborsi yang ditolak kubu Partai Republik termasuk Trump.
Puluhan organisasi progresif telah siap mendukung pawai tersebut termasuk warga Afro-Amerika yang diharapkan turut unjuk 'kekuatan' selama protes tersebut.
Gerakan Black Lives Matter, yang fokus mengkritik tindakan rasial polisi AS pada warga kulit hitam, termasuk kelompok yang turut andil dalam demostrasi anti-Trump nanti. (AFP/Hym/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved