Australia Bantah Berencana Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia

Fajar Nugraha
05/1/2017 12:36
Australia Bantah Berencana Rekrut Prajurit Terbaik Indonesia
(AFP/ PETER PARKS)

AUSTRALIA membantah tudingan pihaknya mencoba merekrut prajurit terbaik Indonesia.

Kerja sama militer kedua negara saat ini tengah dihentikan sementara. Hal itu terkait munculnya materi buku dan penghinaan terhadap ideologi Indonesia.

Media Australia, ABC, Rabu (4/1), menampilkan rekaman video di mana Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan pidato pada November lalu.

Dalam rekaman video itu disebutkan Gatot menyuarakan bahwa Australia mencoba merekrut prajurit TNI ke 'Negeri Kanguru' untuk pelatihan.

Menteri Pertahanan Australia Marise Payne membantah pernyataan itu. Menurut Payne, tidak ada prajurit Indonesia yang bermaksud direkrut sebagai agen potensial.

"Bukan, ini bukan menjadi isu permasalahan dan hal tersebut bukan hal yang kami sokong tentunya," tutur Payne, seperti dikutip AFP, Kamis (5/1).

Sementara mengenai masalah penghinaan yang dilakukan militer Australia, Payne menegaskan kembali bahwa penyelidikan hal tersebut tengah berlangsung. Menurutnya, Canberra benar-benar menanggap serius masalah ini.

"Kami bekerja bersama dengan rekan kami baik di pihak militer ataupun level politik untuk mengatasi kekhawatiran yang muncul," jelas Payne.

ABC Australia, Rabu (4/1), mengutip salah satu media nasional, menyebutkan Kopassus diketahui tengah melakukan latihan bersama di pangkalan Special Air Service di Perth.

Berdasarkan informasi yang disebutkan oleh ABC dari media nasional, ada laporan bahwa seorang instruktur Kopassus yang merasa terhina dengan materi yang dipajang di tempat pelatihan itu. Materi itu dianggap merendahkan prinsip Pancasila.

Selain itu, ada penemuan oleh anggota Kopassus mengenai buku pelajaran untuk markas SAS yang merendahkan militer Indonesia.

Payne juga juga mengakui bahwa Indonesia sudah mengabarkan kepada Australia bahwa kerja sama pertahanan akan dihentikan sementara

Sebagai hasilnya, interaksi antara kedua organisasi pertahanan akan ditunda hingga masalah ini dipecahkan. Sedangkan kerja sama di wilayah lain masih tetap berlanjut. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya