Menhan Australia Pastikan Ada Penyelidikan Penghinaan Terhadap Militer RI

Fajar Nugraha
05/1/2017 08:34
Menhan Australia Pastikan Ada Penyelidikan Penghinaan Terhadap Militer RI
(Panglima militer Australia Marsekal Mark Binskin -- AFP PHOTO / MARK GRAHAM)

INDONESIA menghentikan sementara kerja sama dengan Australia. Menteri Pertahanan Australia Marise Payne memastikan ada penyelidikan terkait hal yang diduga memicu penghentian kerja sama itu.

"Tahun lalu keberatan dilontarkan oleh seorang perwira TNI mengenai beberapa materi pengajaran dan komentar di fasilitas pelatihan Angkatan Darat di Australia," ujar Payne dalam keterangan tertulis Kemhan Australia, Rabu (4/1).

"Panglima militer Australia Marsekal Mark Binskin menuliskan surat kepada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memastikan bahwa masalah ini akan diselesaikan secara serius dan kami akan menyelidiki atas isu yang menjadi keberatan (Indonesia)," imbuhnya.

"Angkatan Darat Australia menilai serius masalah ini dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang difinalisasi," tegas Menhan Australia itu.

Payne juga mengakui bahwa Indonesia sudah mengabarkan kepada Australia bahwa kerja sama pertahanan akan dihentikan sementara. Akibatnya, interaksi antara kedua organisasi pertahanan akan ditunda hingga masalah ini dipecahkan. Sedangkan kerja sama di wilayah lain masih tetap berlanjut.

"Australia berkomitmen untuk membangun kerja sama pertahanan yang kuat dengan Indonesia, termasuk di bidang pelatihan. Kami akan bekerja sama dengan Indonesia untuk memperbaharui kerja sama penuh secepat mungkin," pungkas Payne.

Payne menyebutkan kembali pertemuan 2+2 (two plus two) antara Menhan dan Menlu RI dengan Menhan dan Menlu Australia. Bersama dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Payne menyebutkan pihaknya melakukan diskusi mengenai isu yang penting bagi kerja sama dua angkatan bersenjata dan masa depan kerja sama lainnya.

Selain itu Payne menambahkan setelah merilis Buku Putih Pertahanan 2016, kunjungan pertama yang dilakukannya adalah kepada Menhan Ryamizard.

Kerja sama pertahanan Indonesia dan Australia, menurut Payne, berlangsung dalam konteks yang lebih luas dan dalam kondisi yang baik demi kerja sama lebih luas antara institusi kedua negara.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa Indonesia menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia. Beredar kabar bahwa ada materi yang menghina Indonesia di tempat pelatihan militer Negeri Kanguru.

ABC Australia pada 4 Januari yang mengutip salah satu media nasional, menyebutkan Kopassus diketahui tengah melakukan latihan bersama di pangkalan Special Air Service di Perth.

Berdasarkan informasi yang disebutkan oleh ABC dari media nasional, ada laporan bahwa seorang instruktur Kopassus yang merasa terhina dengan materi yang dipajang di tempat pelatihan itu. Materi itu dianggap merendahkan prinsip Pancasila.

Selain itu, ada juga penemuan oleh anggota Kopassus mengenai buku pelajaran untuk markas SAS yang merendahkan militer Indonesia.

Tidak diketahui untuk berapa lama penghentian kerja sama ini akan berlangsung atau tidak diketahui pula apakah penghentian ini bisa mempengaruhi latihan gabungan Indonesia dan Australia di masa depan. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya