Polisi Pukuli Warga Rohingya

03/1/2017 08:10
Polisi Pukuli  Warga Rohingya
(AFP/YE AUNG THU)

PEMERINTAH Myanmar, kemarin, mengatakan otoritas berwenang me­­nangkap sejumlah polisi yang diduga sebagai pelaku aksi pemukulan brutal terha­dap warga muslim etnik Rohing­ya.

Penangkapan dilakukan ter­kait dengan beredarnya se­­buah video yang menayangkan aksi yang sangat tidak ma­­nusiawi. Dalam video itu tampak sejumlah aparat ke­amanan Myanmar melakukan kekerasan yang menjurus pada genosida.

Selama ini pemerintah dan aparat keamanan Myanmar selalu membantah telah melakukan kekerasan dan pe­lang­garan hak asasi manusia (HAM) terhadap etnik minoritas muslim tersebut.

Tidak hanya menangkap polisi yang menyiksa warga Rohingya, pemerintah Myanmar yang secara de facto dipimpin tokoh demokrasi Aung San Suu Kyi berjanji menyelidiki isi video tersebut, kemarin.

Terkait dengan kekerasan aparat Myanmar itu, puluhan ribu warga Rohingya telah melarikan diri dari Negara Ba­gian Rakhine. Mereka ­meng­ungsi guna menghindari operasi militer untuk men­cari pelaku penyerangan sejumlah pos polisi di daerah perbatasan.

Sejauh ini pemerintahan Aung San Suu Kyi masih membantah aparat melakukan ke­kerasan atau pembakaran terhadap warga Rohingya.

Namun, pihak berwenang setempat telah berjanji untuk menindak polisi yang diduga memukuli warga desa selama operasi pembersihan wilayah pada 5 November di Desa Ko­tankauk.

Kantor Suu Kyi melansir empat nama petugas yang terlibat kekerasan dalam operasi termasuk Zaw Myo Htike, polisi yang bergaya selfie dalam video tersebut.

“Mereka (para polisi) yang telah diidentifikasi lebih awal sudah ditahan,” kata kantor Suu kyi dalam penyataannya. “Penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengekspos polisi lain yang memukuli warga desa,” tambahnya.

Puluhan video yang menunjukkan keterlibatan aparat da­lam kekerasan terhadap war­ga Rohingya banyak bere­dar. Namun, baru kali ini pemerin­tah Myanmar mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan terhadap para polisi pelaku kekerasan.

Rekaman tersebut menunjukkan polisi memukul seo­rang pemuda di bagian kepala saat sang pemuda sedang ber­­jalan ke tempat puluhan penduduk desa yang berbaris dengan posisi duduk di tanah dan tangan di belakang kepala.

Tiga petugas berseragam lain kemudian menyerang sa­lah satu warga Rohingya yang sedang duduk. Warga itu dipukuli dengan tongkat dan ditendang berulang-ulang pada bagian wajah.

Seorang aktivis Rohingya mengatakan rekaman itu telah diverifikasi. Seorang pengungsi dari kamp terdekat, Shilkhali, membenarkan kejadian tersebut. Sekitar 600 orang ditahan sejak operasi militer pada November lalu.

Enam warga Rohingya dilaporkan tewas dalam tahanan polisi. (AFP/Hym/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya