Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PRANCIS sebagai salah satu negara yang paling aktif sebagai koalisi pimpinan Amerika Serikat dalam melawan kelompok Islamis State khawatir akan kepulangan para pejuang kelompok ekstremis tersebut setelah kalah di Irak dan Suriah.
Dalam kunjungan mendadaknya ke Irak, kemarin, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan upaya mendukung Irak ialah salah satu cara yang dilakukan untuk mengamankan Eropa.
"Mengambil tindakan nyata melawan teroris di sini (Irak) juga mencegah aksi terorisme di tanah air kami sendiri," ujarnya di depan pasukan Prancis yang ditempatkan di Irak.
Pasukan tersebut mendapatkan kesempatan untuk melatih pasukan elite Irak Counter-Terorism Service (CTS) selama perang melawan IS di Mosul. Pasukan tersebut menjadi yang pertama mencapai Mosul.
Prancis mengalami serangkaian serangan teroris dalam dua tahun belakangan, menjadi negara Eropa yang terparah menerima serangan selain Belgia dan Jerman.
Meski 2016 disebut sebagai tahun kemenangan melawan terorisme, Prancis tetap bersiaga seiring dengan kepulangan para pejuang ekstremis ke Eropa dalam beberapa bulan ke depan.
"Kami harus menghadapi isu para pejuang yang melakukan kekerasan, bersama keluarga mereka bahkan anak mereka yang masih kecil," ujar pemimpin dari Partai Sosialis tersebut.
Hollande juga menyebut anak-anak yang telah didoktrin radikalisasi dan tumbuh besar di wilayah kekuasaan IS selama ini sejak 2014 itu akan menjadi bom waktu.
"Kami tahu bahwa jika Daesh (IS) diberantas di Irak tapi tetap di Suriah, aksi (terorisme) tidak hanya akan terjadi di Timur Tengah, tapi juga di tanah air kami, di Eropa," lanjutnya dalam pertemuan dengan Presiden Irak Fuad Masum dan Perdana Menteri Haider al-Abadi.
Para pemimpin Irak tersebut telah menyerukan rekonsiliasi setelah IS dikalahkan di Mosul.
Abadi berjanji bahwa pasukannya akan mengenyahkan IS secara keseluruhan dari negara tersebut akhir 2016.
Namun, pekan lalu dia mengatakan upaya tersebut akan membutuhkan waktu tambahan beberapa bulan.
Sejumlah pengamat menilai target tersebut terlalu ambisius mengingat IS kembali hadir di wilayah lain di negara itu seperti Hawijah atau di Provinsi Anbar, dekat perbatasan Suriah.
Meski wilayah mereka di Mosul telah dihancurkan, IS masih memiliki kemampuan untuk menciptakan kekacauan melalui serangan bunuh diri yang menargetkan warga sipil. (AFP/Nat/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved