Suriah Kuasai Penuh Aleppo

Thomas Harming Suwarta
24/12/2016 11:45
Suriah Kuasai Penuh Aleppo
(AFP/GEORGE OURFALIAN)

MILITER Suriah, kemarin, mengumumkan telah berhasil mengontrol penuh Kota Aleppo. Itu menandakan kemenangan terbesar mereka atas pasukan pemberontak sejak meletusnya perang saudara pada 2011. Kemenangan itu menjadi kemenangan terbesar Presiden Bashar al-Assad dalam perang yang telah berlangsung hampir enam tahun itu.

Pengumuman itu disampaikan militer Suriah setelah televisi pemerintah memberitakan konvoi terakhir dari empat bus yang membawa pemberontak dan warga sipil yang meninggalkan Aleppo Timur tiba di Distrik Ramussa yang dikuasai pemerintah.

Direbutnya kota itu dirayakan warga Suriah dengan berkonvoi di jalan-jalan kota yang porak-poranda itu. Tanpa menghiraukan terpaan cuaca yang sangat dingin, ribuan penduduk di bagian barat Kota Aleppo yang selama ini masih berada di bawah kendali rezim Al-Assad turun ke jalan-jalan Aleppo Timur.

Mereka meneriakkan slogan-slogan dan berteriak gembira. Di sepanjang jalan kota, mobil-mobil berkonvoi dan anak-anak menggambari pipi mereka dengan bendera Suriah. "Sukacita kami sangat besar. Kehidupan sudah kembali ke Aleppo hari ini," kata pengacara Omar Halli, yang meramalkan 'kemenangan atas seluruh Suriah'.

Militer dalam pernyataan menyerukan perintah untuk 'kembalinya keamanan bagi Aleppo setelah dikuasai terorisme dan teroris serta kepergian kelompok itu dari sana'.

Sementara itu, petinggi kelompok Yasser al-Youssef mengatakan kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi pemberontakan terhadap Al-Assad. "Pada tingkat politik, ini kerugian besar," kata Yasser al-Youssef dari kelompok pemberontak Nureddin al-Zinki. "Untuk revolusi, ini masa retret dan titik balik yang sulit," tambahnya.

Sebelumnya, Palang Merah mengatakan setidaknya lebih dari 4.000 pemberontak telah meninggalkan daerah yang tadinya mereka kuasai. Itu merupakan tahapan akhir seluruh proses evakuasi.

Kekalahan pasukan pemberontak di Aleppo Timur merupakan pukulan terbesar bagi gerakan pemberontak Suriah dalam konflik yang berlangsung hampir enam tahun, dan setidaknya menewaskan lebih dari 310 ribu orang.

Dengan kemenangan militer rezim ini, pemerintah telah berhasil mengendalikan lima kota utama negara, yaitu Aleppo, Homs, Hama, Damaskus, dan Latakia.

88 Tewas
Di Kota di Suriah lainnya, setidaknya 88 warga sipil tewas dalam 24 jam serangan udara yang dilancarkan militer Turki di benteng militan Islamic State di Suriah utara.

Menurut Kelompok Pemantau HAM Suriah (SOHR), sebuah rentetan serangan di daerah Al-Bab, Kamis (22/12), menewaskan 72 warga sipil, termasuk 21 anak-anak. Pengeboman berlanjut kemarin dan menewaskan 16 warga sipil. "Sejumlah 80 warga sipil tewas dalam 24 jam," kata Kepala SOHR Abdel Rahman, kemarin.

Dia mengatakan serangan itu merupakan yang paling berdarah yang dilakukan pasukan Turki sejak Ankara mulai terlibat di Suriah pada akhir Agustus.

Di sisi lain, Turki mengutuk tindakan IS yang membakar dua tentara mereka hidup-hidup. Rekaman aksi keji itu dirilis di laman kelompok itu dan berdurasi selama 19 menit. Lokasi diperkirakan di Provinsi Aleppo di utara Suriah.

Dalam rekaman itu, kedua tentara Turki digelandang dari sebuah kandang sebelum diikat dan dibakar. Pelaku pembakaran kedua tentara Turki itu mengkritik Presiden Recep Tayyip Erdogan. (AFP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya