Trump Sebut Pelaku Pembunuhan Dubes Rusia untuk Turki Radikal Islam

Basuki Eka Purnama
20/12/2016 09:24
Trump Sebut Pelaku Pembunuhan Dubes Rusia untuk Turki Radikal Islam
(Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump. -- AP Photo/Nam Y. Huh)

PRESIDEN Terpilih Amerika Serikat Donald Trump, Senin (19/12), mengutuk pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki dan menyebut pelakunya sebagai seorang teroris radikal Islam.

"Hari ini, kami mengucapkan belasungkawa untuk keluarga dan kerabat Duta Besar Rusia untuk Turki Andrei Karlov, yang dibunuh oleh seorang teroris radikal Islam," ujar Trump dalam sebuah keterangan resmi.

"Pembunuhan Duta Besar itu adalah pelanggaran segala aturan dunia beradab dan harus dikutuk secara universal," imbuhnya.

Rusia dan Turki menyebut serangan yang dilakukan oleh seorang polisi Turki itu di sebuah pameran seni itu sebagai serangan teror.

Pelaku pembunuhan yang diidentifikasi sebagai Mevlut Mert Altintas, 22, yang merupakan polisi antihuru-hara, mengeluarkan senjata dan menembak Karlov dari belakang saat Duta Besar itu membuka pameran foto Rusia di Ankara.

Saat melepaskan tembakan, Altintas meneriakkan kata 'Aleppo' dan 'Allahu akbar'. Insiden itu terjadi menjelang pertemuan di Moskow antara Rusia, Turki, dan Iran untuk membahas konflik di Suriah.

Demonstran di Turki menuding Moskow bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Aleppo. Ribuan orang menggelar aksi di luar konsulat Rusia di Istanbul. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya