Rusia Sebut Penembakan Dubes Rusia di Ankara Aksi Terorisme

LB Ciputri Hutabarat
20/12/2016 07:11
Rusia Sebut Penembakan Dubes Rusia di Ankara Aksi Terorisme
(Duta Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov -- AFP Photo/STR)

DUTA Besar Rusia untuk Turki Andrey Karlov meninggal dunia pascaditembak seorang pria tidak dikenal di Ankara, Turki. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Viktorovich Lavrov menyebut penembakan itu sebagai aksi terorisme.

"Kami mengualifikasikan penembakan Duta Besar Rusia di Turki, Andrey Karlov, sebagai aksi terorisme," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova seperti dilansir AFP, Selasa (20/12).

Zakharova mengatakan akan membawa kasus tersebut ke Dewan Kemanan PBB. Dia mengatakan pelaku harus dihukum.

"Hari ini kasus ini akan diangkat ke Dewan Kemanan PBB. Terorisme tidak boleh menang," ujar dia.

Pria yang menembak Karlov diketahui seorang polisi Ankara. Pria tersebut menembak Karlov di salah satu pagelaran seni di Kota Ankara. Saat akan menembak Karlov, pria tersebut meneriakkan soal Aleppo.

"Jangan lupakan Aleppo. Jangan lupakan Suriah!," ujar pria tersebut.

Usai berteriak, pria bersenjata itu kemudian terlihat mondar-mandir dan berteriak sambil memegang pistol di satu tangan dan melambaikan tangan lain di udara.

Kantor berita Anadolu melaporkan pria bersenjata itu langsung dilumpuhkan pascaserangan tersebut. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya