Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MEDIA Tiongkok menilai pernyataan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, yang minim pengalaman diplomatik, bisa memicu konfrontasi kedua negara.
Bahkan, salah satu surat kabar itu menyebut Trump sangat tidak layak memimpin negara adidaya seperti AS.
Mereka mengomentari respons Trump atas langkah Beijing menyita drone bawah laut (UUV) milik Angkatan Laut AS di sekitar 50 mil sebelah barat laut Subic Bay di Filipina, Kamis (15/12).
Menurut Tiongkok, drone bawah laut tersebut membahayakan kapal-kapal lain.
Tiongkok juga 'sangat menentang' kegiatan pengintaian AS dan meminta Washington menghentikannya.
Bagi AS, perangkat itu dipasang untuk mengumpulkan informasi tentang suhu air, salinitas, dan informasi mengenai kejelasan laut.
Setelah Beijing mengumumkan drone itu akan dikembalikan, Trump malah berpesan melalui akun Twitter-nya.
'Kita seharusnya memberi tahu Tiongkok kita tidak ingin drone yang mereka curi dikembalikan. Biar mereka simpan saja', tulisnya.
Trump tidak paham
Dalam menanggapi Trump, koran pemerintah China Daily, dalam editorial mereka, menulis 'apa yang benar-benar menakjubkan tentang tweet ini ialah orang yang sebentar lagi akan menjadi Presiden AS benar-benar tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Ini jelas berbahaya dan bukan sekadar sebuah lelucon'.
Mereka menambahkan perilaku Trump 'bisa dengan mudah mendorong hubungan Tiongkok-AS ke dalam apa yang (Presiden AS Barack) Obama gambarkan sebagai 'mode penuh-konflik'.
Sebuah artikel terpisah yang mengutip pendapat para ahli menyebut perilaku Trump memperlihatkan tindakan 'diplomatis yang tidak kompeten'.
Sebelumnya, Trump telah membuat Beijing marah dengan mempertanyakan kebijakan lama AS pada Taiwan.
Ia menyebut Beijing sebagai manipulator mata uang dan mengancam akan menetapkan tarif mahal pada barang-barang impor Tiongkok.
Media Tiongkok yang lain, Global Times, yang memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis yang berkuasa, menambahkan, 'Trump tidak berperilaku sebagai presiden yang akan menjadi pemimpin di Gedung Putih.
Pengusaha real estate itu juga dinilai tidak memiliki kemampuan bagaimana memimpin sebuah negara adidaya. (AFP/Ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved