Antonio Guterres Dilantik Sebagai Sekjen PBB

MANTAN Perdana Menteri Portugal Antonio Guterres, Senin (12/12), dilantik sebagai Sekretaris Jenderal PBB. Guterres resmi menjadi Sekjen PBB kesembilan sepanjang sejarah.

Mantan Kepala Badan Pengungsi PBB (UNHCR) itu terpilih sebagai Sekjen PBB secara aklamasi dalam Sidang Umum PBB, Oktober lalu. Dia akan menggantikan posisi Ban Ki-moon secara resmi pada 1 Januari mendatang.

Pria berusia 67 tahun itu sukses menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan oleh anggota Sidang Umum PBB. Pengalamannya menjabat sebagai perdana menteri dan Kepala UNHCR antara 2005 dan 2015 membuat dia menjadi yang terdepan di antara 13 kandidat yang berusaha menjadi Sekjen PBB.

Setelah proses pemilihan yang keenam, Dewan Keamanan PBB menominasikan dia secara aklamasi dan namanya kemudian disetujui secara aklamasi oleh Sidang Umum PBB.

Setelah diambil sumpahnya oleh Presiden Sidang Umum PBB Peter Thompson, Guterres berpidato di hadapan 193 negara anggota PBB. Dia mengatakan badan dunia itu harus bekerja untuk menyederhanakan, mendesentralisasi, dan membuat birokrasi mereka semakin sederhana.

"Tidak ada yang diuntungkan jika dibutuhkan sembilan bulan untuk mengirimkan perwakilan ke lapangan. PBB harus lebih lincah, efisien, dan efektif. PBB harus lebih fokus menyelesaikan masalah dan bukan memproses masalah, lebih kepada manusia bukan kepada birokrasi," paparnya.

Pemilihan Sekjen PBB kali ini berbeda dari biasanya. Sebelumnya, Sekjen PBB dipilih secara tertutup oleh sejumlah negara besar. Kali ini, proses pemilihan mencakup diskusi publik dengan masing-masing kandidat berkampanye secara terbuka.

Sekjen PBB bertugas mempromosikan pembangunan berkelanjutan, mempromosikan perdamaian dunia, melindungi hak asasi manusia, dan mengatasi krisis kemanusiaan di dunia. (AP/OL-3)