Arab Saudi Vonis Mati 15 Mata-Mata Iran

Basuki Eka Purnama
07/12/2016 10:57
Arab Saudi Vonis Mati 15 Mata-Mata Iran
(Ilustrasi -- rt.com)

PENGADILAN Arab Saudi, Selasa (6/12), menjatuhkan hukuman mati kepada 15 orang karena dianggap menjadi mata-mata Iran. Hal itu dilansir media Arab Saudi.

Putusan tersebut bisa meningkatkan pertentangan antara kedua kekuatan di kawasan Timur Tengah itu.

Pengadilan Kejahatan Khusus di Ryadh juga menetapkan hukuman penjara enam bulan hingga 25 tahun kepada 15 terdakwa lainnya serta membebaskan dua terdakwa. Hal itu dilansir surat kabar berbahasa Arab, al-Riyadh, di laman daring mereka.

Para terdakwa terdiri dari 30 Muslim Syiah Saudi, satu warga Iran, dan satu warga Afghanistan.

Mereka ditangkap pada 2013 atas tuduhan melakukan spionase untuk kepentingan Iran dan pada Februari menjalani persidangan.

Putusan yang dikeluarkan Selasa (6/12) itu bisa dibanding dan hukuman mati harus diserahkan kepada raja untuk disahkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi membantah adanya orang-orang di Arab Saudi yang melakukan aksi mata-mata untuk Iran.

"Tuduhan seperti itu tidak berdasar dan bermuatan motif politik," katanya seperti dikutip kantor berita Tasnim.

Pengadilan berlangsung di tengah upaya Arab Saudi, yang berkekuatan Muslim Suni di kawasan, dan Iran, negara teokrasi Syiah non-Arab, berebut pengaruh di Timur Tengah.

Pada Januari, Arab Saudi mengeksekusi mati seorang ulama Syiah terkemuka terkait pembunuhan yang dialami personel kepolisian.

Eksekusi itu membuat para pengunjuk rasa menyerbu ke Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran. Setelah itu, Riyadh memutuskan hubungan diplomatik.

Banyak di antara ke-32 terdakwa itu merupakan mantan anggota staf pada kementerian pertahanan dan dalam negeri Saudi, kata laporan media Saudi.

Mereka dituduh membuat jaringan mata-mata dan mengirimkan informasi sensitif menyangkut keamanan dan militer kepada Iran dalam upaya untuk melakukan sabotase terhadap kepentingan-kepentingan ekonomi, merusak ikatan masyarakat serta menghasut konflik antarkelompok Arab Saudi.

Dakwaan-dakwaan yang diajukan terhadap mereka termasuk mendukung unjuk rasa di Kabupaten Qatif, yang mayoritas penduduknya adalah warga Syiah, merekrut mata-mata, mengirimkan laporan bersandi ke intelijen Iran melalui surat elektronik serta berkhianat terhadap raja.

Di antara mereka yang ditangkap pada 2013 adalah seorang pengajar berusia lanjut pada sebuah universitas, seorang dokter anak, seorang bankir dan dua ulama. (Ant/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya