UNHCR Desak Malaysia Terima Pengungsi Rohingya

BADAN PBB untuk pengungsi, UNHCR, mengatakan bahwa ada kemungkinan besar Malaysia bisa dan mau menerima pengungsi Rohingya.

UNHCR pun telah bekerja sama dengan Malaysia dalam skema percontohan untuk memungkinkan warga Rohingya bekerja di Malaysia.

Dilansir Asian Correspondent, Senin (28/11), sejumlah pendukung hak asasi manusia juga mendesak Malaysia menerima sekitar 150 ribu Rohingya dan juga pencari suaka.

"Ini dilakukan untuk memperpanjang hak kerja mereka dan sebagai cara untuk memastikan mereka mendapat perlindungan," kata seorang aktivis HAM asal Malaysia.

Banyak pengungsi yang terjebak di Malaysia karena mereka tidak diizinkan untuk bekerja secara legal, sementara pembukaan negara ketiga sangat lambat prosesnya. Ditambah, Malaysia bukan negara yang menandatangani Konvensi PBB tentang pengungsi.

Akhirnya, mereka menjadi pekerja serabutan, seperti bekerja di restoran atau lokasi konstruksi. Di bawah skema percontohan, 300 Rohingya akan diizinkan untuk bekerja secara legal di sektor perkebunan dan manufaktur.

Perwakilan UNHCR di Kuala Lumpur mengatakan ini bisa menjadi awal mula yang bagus bagi para pengungsi di Malaysia.

"Pengungsi bisa menjadi sumber tenaga kerja yang berharga bagi perekonomian Malaysia dan jika mereka bekerja secara legal, itu akan membantu pemerintah untuk mengelola mereka juga," ucap juru bicara UNHCR Malaysia, Yante Ismail.

Selama ini, sejumlah pejabat pemerintahan takut kebijakan penerimaan pengungsi akan menyebabkan masuknya teroris. Namun, sebagian pejabat mengatakan akan mempertimbangkan dorongan UNHCR tersebut. (MTVN/OL-3)