Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
PEMERINTAH Malaysia melalui kedutaan besar mereka di Jakarta menyesalkan terjadinya penculikan terhadap dua nelayan asal Indonesia di perairan Sabah, Malaysia, Sabtu (19/11).
Malaysia juga mengajak Indonesia dan Filipina untuk menggelar patroli bersama di perairan perbatasan ketiga negara untuk mengantisipasi aksi penculikan di kemudian hari.
"Kami tentu sangat menyesalkan terjadinya penculikan ini. Karena ini terjadi di kawasan perbatasan, diharapkan kerja sama pertahanan tiga negara (Malaysia, Filipina, dan Indonesia) agar kejadian ini tidak terulang lagi," kata Duta Besar (Dubes) Malaysia untuk Indonesia Zahrain Mohamed Hashim di Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan, Malaysia selama ini sangat serius dalam melakukan tindakan hukum, terutama yang terjadi di wilayah mereka. "Kami membantah bahwa Malaysia tidak serius," tegasnya.
"Justru sebaliknya kami sangat memberi perhatian dalam meningkatkan keamanan di wilayah perairan dari upaya penculikan khususnya yang datang dari kelompok di selatan Filipina," tukasnya.
Secara terpisah, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta pemerintah Malaysia dan Filipina agar memberikan perhatian atas terjadinya kembali penculikan dua nelayan asal Indonesia di Lahad Datu, Malaysia, pada akhir pekan oleh kelompok bersenjata dari Filipina.
"Minggu saya melakukan kontak dengan Menlu Malaysia dan kontak dengan advisor Presiden Filipina untuk masalah perdamaian. Intinya saya kembali lagi meminta perhatian mereka," kata Retno.
Menlu juga menegaskan pentingnya otoritas Malaysia dan Filipina untuk meningkatkan keamanan di wilayah air mereka.
"Karena sudah sangat jelas ini kesepakatan yang sudah disetujui saat kita bicara bertiga pada Mei dan hal yang sama juga disampaikan dengan advisor Presiden Duterte," ujar Retno.
Seperti diketahui, penculikan dua nelayan Indonesia dilaporkan Komando Pengamanan Timur Sabah (Esscomm) bahwa mereka diculik di Lahad Datu, Sabtu. Kepala Escomm Datuk Wan Abdul Bari Wan Abdul Khalid mengatakan insiden terjadi pada pukul 07.30 di wilayah Merabung.
Sementara itu, penculikan WNI terulang di perairan Filipina Selatan. Kali ini yang menjadi korban ialah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Majene, Sulawesi Barat.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab sebagai pelaku penculikan dan apakah terkait dengan kelompok Abu Sayyaf atau kelompok lainnya.
Kedua TKI yang saat ini belum diketahui nasibnya tersebut ialah Syafaruddin dan Sawal, keduanya warga Dusun Poniang, Desa Tallu Banua, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
"Kami dapat informasi awal dari rekan kerja mereka di Sabah, Malaysia. Kami semua, terutama keluarga, cemas," kata korban penculikan, Syahran, yang juga Kepala Desa Tallu Banua.(Ths/FH/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved