Park Geun-hye kian Tersudut

Indah Hoesin
13/11/2016 11:54
Park Geun-hye kian Tersudut
(AFP/JUNG YEON-JE)

SEKITAR 170 ribu demonstran yang terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak bergabung untuk berunjuk rasa di Kota Seoul, Korea Selatan (Korsel), kemarin. Demonstrasi masif itu menuntut Presiden Korsel Park Geun-hye untuk mengundurkan diri.

Polisi setempat telah mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi ribuan demonstran. Pihak penyelenggara demonstran mengharapkan unjuk rasa akan melibatkan sekitar satu juta orang.

Unjuk rasa dengan tuntut­an yang sama itu menjadi demonstrasi ketiga dalam satu pekan terakhir sejak terbongkar skandal yang melibatkan Park.

Untuk mengantisipasi demonstrasi, polisi setempat mengerahkan sekitar 25 ribu aparat. Polisi juga memblokade akses jalan-jalan besar dan jalan-jalan kecil yang menuju Cheong Wa Dae (Gedung Biru) atau Kantor Kepresidenan Korsel.

Sejak pukul 16.00 pada Jumat (11/11), mereka sudah mulai berkumpul di aula Kota Seoul. Massa yang berkumpul telah merencanakan berjalan kaki menuju Cheong Wa Dae.

Seperti demonstrasi sebelumnya, massa demonstran berasal dari berbagai kalangan dari anak-anak sekolah menengah, pensiunan, pasangan muda, dan bahkan beberapa orangtua yang membawa bayi serta anak mereka.

“Park Geun-hye harus mundur karena dia tidak mengurus negara ini dengan baik,” ujar Park Ye-na, siswa sekolah dasar berusia 11 tahun.

Dengan diiringi pukulan drum, mereka berteriak mengecam presiden dan mengusung spanduk yang bertuliskan ejekan kepada presiden pertama wanita Korsel itu.

Salah satu kelompok yang terdiri atas 1.000 demonstran bahkan terbang dari Pulau Jeju yang terkenal. “Saya di sini menuntut pengunduran diri Park,” ujar Cho Ki-mang, 66, seorang demonstran.

Hormati polisi
Dalam jumpa pers yang disiarkan di televisi Jumat (11/11), Wakil Perdana Menteri (PM) Lee Joon-sik menyampaikan kekhawatiran terjadi ke­kerasan dan tindakan massal ilegal. Lee mendesak demonstran menghormati polisi.

Park dituduh terlibat skandal setelah teman dekatnya, Choi Soon-sil, diduga menyalahgunakan kekuasaan. Choi dituduh memanfaatkan kedekatan dengan sang presiden untuk menghimpun dana dari kalangan konglomerat termasuk perusahaan Samsung.

Choi yang dikenal sebagai penulis teks pidato Park meminta sumbangan kepada kalangan pengusaha besar dengan menunjukkan hubungan dekatnya dengan Park. Putri tokoh agama itu menghimpun dana untuk yayasan miliknya.

Pihak kejaksaan tengah menyelidiki Choi yang dituduh turut campur dalam urusan pemerintah. Padahal, perempuan berusia 60 tahun itu tidak memegang jabatan dalam pemerintahan.

Semua tuduhan yang melibatkan Choi telah memberi dampak buruk terhadap Park. Bahkan tingkat dukungan publik terhadap putri mantan Presiden Park Chung-hee itu mencapai rekor terendah.

“Kami merasakan beban berat serius suasana hati masyarakat,” ujar juru bicara Kepresidenan Korsel, Jung Youn-kuk, Jumat (11/11).

Dalam upaya meredam kemarahan publik, Park telah berulang kali melontarkan permintaan maaf. Tak hanya itu, ia juga merombak kabinet. Namun, upayanya tidak mendapat respons dari publik dan politisi partai oposisi. (AFP/I-2)

indah.hoesin@mediaindonesia.com



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya