Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
CALON presiden (capres) Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump dan rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, sama-sama melakukan kampanye terakhir sebelum memberikan suara mereka, kemarin, dalam pemilihan yang akan menentukan nasib keduanya. Keduanya masih terus menampilkan visi yang berbeda tajam untuk masa depan 'Negeri Paman Sam'.
Clinton melakukan kampanye terakhirnya di Philadelphia, tempat kelahiran Partai Republik, dengan mengumpulkan kekuatan politik dan menunjukkan kekuatan bisnis untuk mendesak persatuan.
"Besok, kita akan menghadapi ujian," ujar Clinton di hadapan 40 ribu pendukungnya, Senin (7/11). Jumlah yang menjadi rekor baginya selama kampanye.
Clinton juga mengatakan terdapat pilihan jelas dalam pemilihan, yaitu antara perpecahan dan persatuan, antara perekonomian yang bekerja bagi semua orang dan hanya untuk orang-orang yang di atas, antara kepemimpin-an yang kuat, stabil, dan sosok yang hanya bisa meletakkan segala sesuatu dalam risiko.
Dalam kampanye terakhirnya, Clinton juga bergabung dengan Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama, di North Carolina. Mereka mendesak rakyat 'Negeri Paman Sam' untuk mendukung Clinton.
"Saya bertaruh bahwa kebijaksanaan, kesopanan, dan kemurahan hati dari penduduk AS akan sekali lagi memenangi pemilihan dan itu adalah taruhan yang saya tidak pernah, sama sekali, kalah," ujar Obama.
Swing state
Trump mengakhiri kampanyenya di negara-negara bagian yang tidak memiliki kecenderungan ke salah satu partai (swing state). Menurut Trump, itu merupakan takdir untuk mengalahkan Clinton dan elite-elite koruptor.
"Apakah Anda ingin AS dipimpin kelas politik yang korup? Atau Anda ingin AS dipimpin, kembali, oleh rakyat?" ujar Trump dalam kampanye di New Hampshire, yang juga merupakan negara bagian tempat Barack Obama menang pada pilpres 2012.
Trump juga menjanjikan akan mengakhiri 'tahun-tahun pengkhianatan', menghapuskan perjanjian perdagangan bebas, menutup perbatasan, menghentikan perdagangan narkoba, dan mendeportasi semua pengungsi Suriah. "Saya bersama kalian dan saya akan bertarung untuk Anda dan kita akan menang," ujar Trump.
Clinton sendiri masih tetap menjadi favorit untuk menggantikan Obama dan menjadi pemimpin perempuan pertama AS meski sebelumnya diguncang skandal penggunaan server surel pribadi saat menjadi menlu AS.
Jajak pendapat nasional terakhir yang dilakukan Real Clear Politics menunjukkan Clinton berhasil membuat jarak, tapi masih tetap dekat dengan Trump sebesar 3,4%.
Namun, kemenangan dalam survei tidak akan berarti apa-apa jika Clinton tak berhasil menang dalam pemilihan sesungguhnya. Ia harus mengalahkan upaya Trump yang mengamankan suara di Florida, North Carolina, Michigan, Ohio, Nevada, atau New Hampshire. (AFP/Ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved