Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEJAK penyerahan dari Inggris pada 1997, Hong Kong langsung mendapat tekanan dari pemerintah Tiongkok. Intervensi Beijing baru-baru ini justru telah pula mencederai supremasi hukum di Hong Kong yang dikenal sebagai pusat bisnis Asia tersebut.
Kebijakan Tiongkok yang menghalangi dua anggota parlemen prokemerdekaan untuk dilantik telah pula memicu kekhawatiran di Hong Kong.
Sebelumnya, pada 2014, aksi besar-besaran kelompok prodemokrasi yang dikenal dengan 'Revolusi Payung' telah turun ke jalan menuntut perubahan politik. Namun, Beijing menolak tuntutan kalangan mahasiswa tersebut.
Kini perselisihan politik memanas setelah anggota parlemen muda mendesak Hong Kong terpisah dari pengaruh Beijing. Namun, pihak Beijing melihat tindakan anggota parlemen tersebut sebagai bentuk pengkhianatan.
Apalagi saat pelantikan, anggota parlemen prokemerdekaan itu sengaja menyisipkan ucapan makian. Tidak hanya itu, mereka juga mengalungkan bendera dengan tulisan 'Hong Kong bukan Tiongkok'.
Tindakan yang menyinggung Beijing tersebut bukan pertama kali terjadi di Hong Kong sebagai kota semiotonomi. Pembangkangan yang menuntut kemerdekaan Hong Kong tersebut jelas tidak ditoleransi Tiongkok.
Pada tahun lalu, lima penjual buku tiba-tiba menghilang dan diduga diculik aparat keamanan. Mereka ditangkap setelah menerbitkan sejumlah buku tentang politisi Tiongkok.
Penangkapan lima penjual buku tersebut mendapat kecaman internasional. Warga Hong Kong mulai diselimuti ketakutan yang besar bila mereka ditahan di wilayah Tiongkok.
Penguasa Tiongkok telah membatalkan pelantikan anggota parlemen Yau Wai-ching dan Baggio Leung. Tindakan pemerintah Tiongkok tersebut telah mendahului tindakan Pengadilan Tinggi Hong Kong yang belum mengambil keputusan.
"Rakyat Hong Kong merasa bahwa campur tangan ini memiliki dampak buruk dalam nilai pokok dan gaya hidup yang kami hargai," ujar analis politik Joseph Cheng.
Sementara itu, ratusan pengacara dan mahasiswa fakultas hukum yang mengenakan baju hitam berunjuk rasa dengan aksi diam di Hong Kong, kemarin. Mereka memprotes penguasa Tiongkok yang menolak melantik anggota legislatif prokemerdekaan. (AFP/*/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved