Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEJAK 17 Oktober lalu, pasukan gabungan Irak yang dibantu pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melancarkan aksi ofensif untuk merebut kembali Kota Mosul yang menjadi markas terakhir kelompok Islamic State (IS) di Irak.
Mosul ialah kota terbesar kedua di Irak dengan populasi 1,2 juta jiwa. Serangan pasukan Irak dan koalisi dikhawatirkan memicu arus besar pengungsi dari Mosul.
Namun, setelah tiga minggu pertempuran berlangsung, pemerintah AS mengatakan jumlah pengungsi yang keluar dari Mosul ternyata lebih sedikit daripada yang diperkirakan selama ini.
Sejauh ini Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan 34.038 orang telah meninggalkan kampung halaman mereka karena operasi militer ke Mosul.
"Ini (jumlah pengungsi) lebih rendah daripada yang diperkirakan. Namun, penting untuk diingat bahwa pasukan Irak masih belum mencapai daerah yang paling padat penduduknya," ujar seorang pejabat AS pada Senin (7/11) waktu setempat.
Sedikitnya satu juta orang diyakini terjebak dalam pertempuran di Kota Mosul. Namun, jumlah pasti warga sipil yang terjebak di Mosul sulit untuk diverifikasi karena kota tersebut di bawah kendali kelompok militan IS sejak Juni 2014.
Badan-badan kemanusiaan internasional telah memperkirakan sekitar 700 ribu orang akan mengungsi akibat serangan ke kota terbesar kedua di Irak tersebut.
Pemerintah AS, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemerintah Irak, dan sejumlah organisasi nonprofit telah melancarkan upaya besar-besaran untuk membantu penduduk sipil yang terjebak dalam pertempuran.
Sekitar 50 truk yang membawa makanan dan kebutuhan lainnya telah dikerahkan ke wilayah Mosul setiap hari dalam beberapa minggu terakhir. Pengiriman bantuan kemanusiaan ditujukan kepada warga sipil yang terjebak di kota tersebut.
Sementara itu, AS mengatakan sekitar 80 ribu kamp telah siap untuk menampung pengungsi. Tak hanya itu, AS tengah mempersiapkan kamp berikutnya sehingga jumlah total mencapai 250 ribu kamp pada pertengahan Desember mendatang.
"Situasi ini mungkin menjadi salah satu persiapan terbaik untuk keadaan darurat kemanusiaan ... bahwa kita telah melihat kepastian dalam waktu yang lama," jelas seorang pejabat AS lainnya melalui sambungan telepon.
Beberapa dari warga sipil yang telantar akibat perang di Mosul telah mencari tempat berlindung di kerabat mereka. Para pengungsi tersebut tidak perlu ditampung di kamp-kamp pengungsian.
Kuburan massal
Di sisi lain, militer Irak menemukan sebuah kuburan massal yang berisi sekitar 100 mayat warga sipil tanpa kepala dalam sebuah sekolah pertanian di wilayah selatan Mosul.
Komando Militer Gabungan Irak dalam sebuah pernyataan mengatakan kuburan massal tersebut ditemukan di pinggiran Kota Hammam al-Alil, sebuah kota yang bisa direbut pasukan Irak dari IS pada Senin (7/11) lalu.
"Milisi IS terus melakukan kejahatan terhadap rakyat kami," jelas pihak militer Irak dalam pernyataannya. Pihak militer Irak menambahkan tim khusus telah dikirimkan ke lokasi yang merupakan tempat penemuan kuburan massal untuk menyelidiki kasus pembunuhan itu. (AFP/CNN/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved