Pasukan Kurdi Gempur Raqa

08/11/2016 08:58
Pasukan Kurdi Gempur Raqa
(AFP/ODD ANDERSEN)

PASUKAN Kurdi dan Arab yang didukung Amerika Serikat (AS) mulai melancarkan serangan ke Kota Raqa, Irak, yang dijadikan sebagai ibu kota kekhalifahan Islam yang dibentuk kelompok Islamic Sta­­te (IS), Minggu (6/11).

Sebelumnya, pasukan ga­bung­an Irak yang didukung pasukan koalisi pimpinan AS itu mengepung dan menggempur Kota Mosul. Selama ini kota terbesar kedua di Irak, Mosul, telah menjadi basis kekuatan kelompok yang dipimpin Abu Bakr al-Baghdadi itu.

Serangan pasukan yang ter­­gabung dalam Pasukan De­mokratik Suriah (SDF) dilakukan setelah pasukan elite Irak memasuki Mosul pada hari ke­tiga. Namun, pasukan Irak masih menghadapi perlawan­an sengit dari milisi IS.

Mosul dan Raqa ialah dua kota utama yang menjadi basis pertahanan terakhir kelompok militan IS. Sebelumnya, IS menguasai sejumlah wilayah yang luas di seputar Irak dan Suriah.

Namun, kini wilayah-wila­yah itu telah kembali direbut pa­suk­an pemerintah Irak sete­lah operasi serangan besar-be­saran dilakukan pasukan gabungan.

Pasukan koalisi pimpinan AS terus mendukung pasukan pemerintah Irak dan pasukan milisi Kurdi. Dukungan itu dapat menjadi pukulan berat bagi gerakan IS yang membentuk khalifah pada pertengahan 2014.

Komandan pasukan gabung­an SDF mengatakan mereka telah memulai operasi penyer­buan ke Ain Issa yang terletak di sekitar 50 kilometer utara Kota Raqa.

“Pertempuran utama untuk membebaskan Raqa dan kami mulai mengepungnya,” kata Jehan Sheikh Ahmed, juru bicara pasukan SDF.

Ahmed menambahkan operasi yang mendukung operasi ‘Kemarahan Efrat’ tersebut melibatkan 30 ribu pejuang da­lam melawan IS.

Di sisi lain, Menteri Pertahan­an (Menhan) AS Ashton Carter mengakui operasi serangan ke Raqa tidak gampang. “Seperti di Mosul, pertarungan tidak akan mudah dan perlu kerja keras, tapi itu diperlukan untuk mengakhiri kekhalifahan fiksi IS,” tegas Carter.

Namun, dengan serangan gen­car itu, Menhan AS menilai IS tidak bakal melakukan se­rangan teror terhadap negaranya, sekutunya, dan mitra AS dalam pasukan koalisi.
Di sisi lain, pasukan Kurdi yang tergabung dalam Unit Per­lindungan Rakyat Kurdi (YPG) membantah laporan IS yang menyatakan pertempur­an telah menewaskan 14 anggota YPG akibat aksi bom bunuh diri di daerah Suluk, Irak.

Pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) melaporkan serangan bom mo­bil itu hanya melukai beberapa orang.

Dalam memerangi kelompok IS, pasukan koalisi bukan hanya melakukan serangan udara dan memberikan bantuan senjata. Mereka pun melatih dan memberikan nasihat kepada pasukan Irak. Kini pasukan koalisi membantu pemberontak antipemerintah Presiden Bashar al-Assad. (AFP/Ire/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya