Ribuan Warga Korsel Minta Presiden Park Mundur

RIBUAN warga Korea Selatan berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Park Geun-hye, di Seoul, Sabtu (29/10). Park dinilai membiarkan temannya mengintervensi urusan negara.

Pengunjuk rasa meminta jaksa menyelidiki pembantu presiden dan pejabat lainnya yang mungkin melanggar hukum membiarkan teman Park, Choi Soon-sil, mengintervensi dan mendapat keuntungan finansial atas perbuatannya.

Warga Korsel yang marah menyebut Park mengkhianati kepercayaan publik dengan salah mengurus pemerintahan dan telah kehilangan mandat untuk memimpin 'Negeri Gingseng' itu.

"Dia harus mundur," seru Lee Jae-Myung, Wali Kota Seongnam Selatan, Seoul sekaligus kritikus vokal pemerintah berteriak dalam kerumunan, , Sabtu (29/10).

"Jika Park Geun-hye tidak presiden lagi, apakah hidup kita menjadi lebih buruk dan ketegangan dengan Korea Utara lebih buruk?," tanya Lee.

"Tidak," jawab pengunjuk rasa kompak.

Berdasarkan data kepolisian, 8.000 orang hadir dalam unjuk rasa itu. Mereka yang datang berasal dari kelompok sipil haluan kiri.

Penyelenggara unjuk rasa menyebut 30.000 orang ambil bagian dalam unjuk rasa itu.

"Ini menjadi jelas orang-orang membuat keputusan yang salah dan menunjuk presiden yang salah," kata Jeong Hong-woo, 22.

Tahun ini adalah tahun keempat dari lima tahun masa kepemimpinan Park. Partai oposisi telah menuntut penyelidikan menyeluruh tapi belum ada kemungkinan Park diberhentikan.

Kantor kepresidenan mengatakan, Park telah meminta sekretaris seniornya untuk mengajukan pengunduran diri, Jumat (28/10) dan ia akan melakukan pergantian dalam waktu dekat. Terpisah, kepala stafnya menawarkan pengunduran diri lebih awal.

Dalam satu jajak pendapat, lebih dari 40% responden meminta Park mundur atau diberhentikan. (MTVN/OL-3)