Ayahanda Meninggal, Menlu Tetap Buka IORA di Nusa Dua

MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi membuka secara resmi Pertemuan ke-16 Tingkat Menteri Indian Ocean Rim Association (IORA) di Nusa Dua Bali, Kamis (27/10).

Padahal, Menlu, saat itu, sedang berduka karena kepergian ayahanda tercinta yang akan dimakamkan di Semarang hari ini.

Dalam pembukaan tersebut, Menlu didampingi oleh Sekretaris Jenderal Indian Ocean Rim Association (IORA) KV Bhagirath.

Usai membuka pertemuan IORA, Menlu Retno langsung meninggalkan lokasi dan terbang ke Semarang untuk melayat ayahanda tercinta.

Kesedihan Menlu itu mendapat apresiasi yang mendalam dari seluruh peserta. Banyak menteri dari berbagai negara mengucapkan turut berduka cita kepada Menlu Indonesia.

Sebelum meninggalkan ruangan, Menlu menegaskan jika Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk menjalankan seluruh kesepakatan IORA baik yang terdapat dalam deklarasi Bali Komunike, IORA Concord dan seluruh kesepakatan lainnya.

"Kita perlu komitmen politik untuk semua anggota IORA dalam rangka memperkuat kerja sama regional di Samudera Hindi," ujarnya.

Ia menjelaskan, tim dari Kemenlu sedang mempersiapkan action plan baik yang bersifat jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek dalam rangka inplementasi Dokumen Concord.

Dokumen itu sangat penting dalam rangka memperingati 20 tahun IORA yang jatuh pada 2017 nanti. Dokumen itu akan menjadi cikal bakal rumusan action plan yang akan dibawa ke KTT yang akan berlangsung tahun depan juga. Artinya, rangkaian pertemuan IORA di Bali kali ini akan menjadi cikal bakal pertemuan tingkat tinggi IORA yang akan dihelat tahun depan.

"Semua yang akan dibahas di pertemuan kali ini akan diselesaikan agar nantinya bisa dibawa ke pertemuan tingkat kepala negara. Tim dari Kemenlu mempersiapkan semua (pembahasan) dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.

IORA kali ini tidak hanya membahas masalah ekonomi, namun juga keamanan maritim, dan berbagai isu lain yang berkembang di kawasan Samudera Hindia dan sekitarnya. (OL-3)