Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DI tengah peta perpolitikan yang panas menjelang pemilihan presiden AS, Deputi Asisten Menteri untuk Urusan Asia Tenggara W Patrick Murphy menegaskan Asia Tenggara dan Indonesia khususnya akan tetap menjadi mitra strategis Amerika Serikat.
Hal itu ditegaskan Patrick saat berbincang bersama awak media di Jakarta, kemarin.
"Hubungan yang sudah dibangun lama di Asia Tenggara dalam berbagai bentuk kerja sama tentu akan lebih baik lagi ke depannya. Di bawah Presiden Barack Obama, kemitraan yang strategis dengan Asia Tenggara dan tentunya Indonesia akan dilanjutkan pemerintahan yang baru nanti," kata Patrick.
Khusus untuk Indonesia, kata dia, tahun lalu Presiden RI Joko Widodo sudah menandatangani kesepakatan kerja sama strategic partnership saat Jokowi bertemu Obama di California, AS.
"Ya perdagangan, terorisme, pendidikan, keamanan, dan kerja sama dalam bidang yang lain tentu akan lebih baik lagi ke depannya," kata Patrick.
Ia melihat Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat potensial pengaruhnya di Asia Tenggara saat ini.
Pejabat Sementara Duta Besar AS untuk Indonesia Brian MC Feeters menambahkan pihaknya memastikan bahwa kemitraan antara Amerika Serikat dan negara-negara di Asia Tenggara dan tentunya Indonesia akan lebih baik lagi ke depannya.
"Kemitraan itu tentu saja tidak bisa hanya ditentukan suksesi kepemimpinan karena sudah berlangsung lama dan kedua negara bermitra dalam hal-hal yang strategis," tambah Brian yang tidak merinci bagaimana peluang kebijakan luar negeri di antara dua kandidat presiden yang maju, Hillary Clinton dan Donald Trump.
Sementara itu, pengamat hubungan internasional Nazaruddin Nasution yang juga hadir dalam diskusi yang sama mengatakan selain kepentingan menjaga hubungan yang baik dengan negara-negara di Asia Tenggara dan Pasifik, Amerika Serikat sedang membutuhkan peran serta Indonesia sebagai penyeimbang terutama dengan kebangkitan Tiongkok selama beberapa tahun terakhir ini.
Nazaruddin menambahkan kekuatan penyeimbang itu bisa dilakukan Indonesia dalam sengketa di Laut China Selatan.
"Amerika Serikat sangat berharap Indonesia bisa menjadi penyeimbang, yang tidak pro-Tiongkok dan tidak ke kekuatan mana pun yang terkait dengan sengketa itu," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Myanmar tersebut. (Ths/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved