Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
WAFATNYA Raja Bhumibol Adulyadej dalam usia 88 tahun, kemarin, membuat Thailand memasuki masa-masa penuh ketidakpastian. Pihak istana masih menutup rapat informasi tentang suksesi kerajaan meski sang raja telah bertahun-tahun sakit. Akibatnya, ketika sang raja mangkat, ‘Negeri Gajah Putih’ itu masih gamang menghadapi pergantian raja, yang pertama dalam 70 tahun.
Situasi bertambah rumit lantaran negeri itu menerapkan Undang-Undang Antipenistaan Kerajaan. Undang-undang itu melarang kritik terhadap kerajaan. Membahas masa depan Thailand tanpa raja merupakan tindakan kriminal.
Meski Putra Mahkota Pangeran Maha Vajiralongkorn, 64, telah ditetapkan sebagai penggantinya, antara penetapan sebagai ahli waris kerajaan dan pelantikannya sebagai raja membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Apalagi Vajiralongkorn juga tidak sepopuler ayahnya. Gaya hidupnya terkenal hedonis. Vajiralongkorn yang juga seorang pilot lebih banyak menghabiskan waktunya di Eropa. Ia baru memulai menjalankan tugas-tugas kerajaan selama Raja Bhumibol sakit dan pascakudeta 2014. Akibatnya ia tidak disukai rakyat negeri itu. Itu juga membuat rakyat Thailand tidak bisa memprediksi perilakunya saat menjadi raja.
Ketika menghadapi situasi seperti itu, kesedihan yang dialami rakyat Thailand akan semakin mendalam.
“Dengan meninggalnya raja, rakyat Thailand secara psikologis pasti akan berubah,” papar David Streckfuss, pakar monarki Thailand.
Rakyat negeri itu sebagian besar menganggap Raja Bhumibol sebagai figur suci. Mereka akan menangis jika ditanyakan kecintaan mereka kepada sang raja.
Rasa cinta rakyat Thailand kepada sang raja juga ditunjukkan dengan menggantung potret besarnya di rumah-rumah mereka dan di jalan-jalan.
Rakyat Thailand dengan pakaian merah muda juga berkerumun di luar rumah sakit tempat sang raja dirawat sebelum meninggal dan berdoa untuk kesembuhannya.
Bagi rakyat Thailand, Bhumibol ialah pemersatu mereka selama tujuh dekade terakhir yang penuh dengan pergolakan politik.
“Rakyat (Thailand) cemas dan khawatir dengan masa depan mereka karena peran raja di masa lalu sangat penting dan instrumental dalam menyaksikan perubahan Thailand dari sebuah desa terbelakang menjadi negara modern,” ungkap Thitinan Pongsudhirak, pakar politik di Chulalongkorn University.
Stabilitas keamanan
Namun, di balik kecemasan terhadap sosok pengganti raja, kondisi keamanan Thailand dipastikan tetap stabil. Militer yang memegang kontrol penuh kerajaan itu sejak kudeta pada 2014 akan makin ketat menegakkan UU Antipenistaan Kerajaan.
Paul Chambers, pakar militer Thailand, memprediksi militer sebagai penjaga monarki akan kian keras menumpas para pengkritik raja.
“Sinyal yang ada sebagian besar menunjukkan suksesi kerajaan akan berjalan stabil,” ungkap perusahaan konsultasi risiko Eurasia Group pekan ini.
Dalam pidatonya yang disiarkan televisi, PM Thailand Prayuth Chan-O-Cha mengatakan pejabat pemerintah dan perusahaan-perusahaan negara akan memasuki masa berkabung selama satu tahun. Sekolah dan perusahaan akan tutup selama beberapa hari.
Jenazah Raja Bhumibol akan disimpan selama beberapa bulan sebelum dikremasi sesuai dengan ajaran Buddha.(AFP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved