Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
DELAPAN belas orang tewas akibat serangan bom mobil di Provinsi Hakkari, Turki tenggara, kemarin.
Perdana Menteri Binali Yildirim menuding kelompok pemberontak Kurdi sebagai pelaku dan langsung memerintahkan militer untuk menyerang balik.
Serangan yang menewaskan delapan warga sipil dan 10 polisi itu merupakan salah satu serangan paling mematikan terhadap pasukan keamanan Turki sejak kudeta 15 Juli lalu oleh kelompok militer terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan.
"Serangan itu dilakukan seorang pelaku bom bunuh diri yang meledakkan sebuah mobil van dengan 5 ton bahan peledak," kata Yildirim dalam konferensi pers di Istanbul.
"Demi stabilitas negeri kita, kami akan terus melakukan segala upaya untuk menyelamatkan tanah air dan bangsa kami dari kelompok-kelompok teroris," tegasnya.
Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus menggambarkan serangan tersebut 'mengerikan' dan termasuk 'serangan teroris'.
Ia bersumpah bahwa Turki tidak akan pernah menyerah menghadapi kelompok militan.
Setelah ledakan itu, Dewan Tertinggi Radio dan Televisi (RTUK) mengeluarkan larangan sementara penayangan gambar dari tempat kejadian dan korban.
Sejauh ini pemerintah mengarahkan telunjuk mereka ke Partai Pekerja Kurdistan (PKK) sebagai dalang di balik insiden mematikan itu.
Kelompok militan Kurdi itu telah dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Ledakan itu meninggalkan lubang menganga di jalan dengan lebar 10-15 meter dengan kedalaman sampai 7 meter.
Serangan bom itu juga menyebabkan kerusakan besar pada gerbang utama pos keamanan.
Segera setelah serangan itu, militer menegaskan telah memulai operasi udara besar-besaran terhadap PKK.
"Selama dua bulan terakhir, militer mengatakan telah membunuh total 387 militan PKK di Provinsi Hakkari," CNN-Turk melaporkan.
PKK telah melancarkan pemberontakan selama 32 tahun terhadap pemerintah Turki, yang telah menyebabkan hampir 40 ribu orang tewas sejak 1984.
Kelompok itu dimasukkan daftar organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Menurut kantor berita Anadolu sejak runtuhnya gencatan senjata dua setengah tahun pada Juli 2015, lebih dari 600 anggota pasukan keamanan dan lebih dari 7.000 militan PKK tewas. (AFP/Hym/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved