PBB Serukan Investigasi Serangan di Acara Pemakaman di Yaman

OTORITAS kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan penyelidikan segera terhadap serangan di acara pemakaman di Kota Sanaa yang menewaskan lebih dari 140 orang dan melukai sedikitnya 525 lainnya.

Koordinator kemanusiaan PBB di Yaman Jamie McGoldrick menegaskan masyarakat internasional harus menggunakan tekanan untuk memastikan warga sipil dilindungi.

"Kekerasan terhadap warga sipil di Yaman harus segera dihentikan," ujar McGoldrick.

Sementara koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang tengah berjuang melawan pemberontak Syiah Houthi di Yaman mengatakan, Minggu (9/10), siap untuk menyelidiki bersama-sama dengan Amerika Serikat (AS) serangan udara pada upacara pemakaman itu.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan Saudi Press Agency, koalisi Arab menggambarkan serangan bom yang menyasar Great Hall di Sanaa itu sebagai 'patut disesalkan' dan 'menyakitkan'.

Serangan bom itu juga membuat AS menyatakan akan mengkaji kembali sokongannya untuk aliansi militer pimpinan Saudi. Sementara PBB mengatakan para pekerja bantuan ‘terkejut dan marah’ atas serangan yang menyasar kepentingan sipil itu.

"Koalisi akan segera menyelidiki kasus itu bersama dengan Tim Penilai Insiden Gabungan di Yaman dan para ahli dari AS yang terlibat dalam penyelidikan sebelumnya," kata koalisi dalam pernyataan tersebut.

Koalisi juga menyatakan siap menyuplai atau memberikan kepada tim investigasi data-data yang berkaitan dengan operasi militer yang dilancarkan koalisi pada hari nahas itu, berikut dengan lokasi kejadian dan daerah sekitarnya.

Juru bicara koalisi Brigadir Jenderal Ahmed Al-Asiri mengatakan kepada Arab News, Sabtu (8/10) malam, bahwa aliansi mengambil semua langkah untuk memastikan setiap serangan dilakukan secara tepat untuk menghindari perkumpulan sipil.

"Koalisi menyadari laporan (serangan) tersebut dan segala kemungkinan penyebab pengeboman dipertimbangkan. Koalisi di masa lampau telah menghindari pertemuan-pertemuan seperti itu dan tidak pernah menjadi subjek target," jelas Asiri.

Sementara itu, laman situs berita yang dikendalikan pemberontak Houthi, sabanews.net, mengatakan pesawat koalisi melakukan serangan setelah ratusan orang berkumpul untuk meratapi kematian ayah menteri dalam negeri pemberontak Jalal al-Rowaishan.

Houthi tidak mengonfirmasi apakah Rowaishan hadir di gedung pada saat serangan terjadi dan juga tidak mengisyaratkan jika ada tokoh senior lainnya sedang menghadiri pemakaman.

Namun, televisi Almasira menyebut Wali Kota Sanaa Abdel Qader Hilal di antara mereka yang tewas.

Sementara itu, warga Yaman terus berunjuk rasa di Sanaa untuk menentang Houthi. Mereka mengajak setiap individu untuk ambil bagian dalam protes terhadap pemberontak, yang mereka gambarkan sebagai pembawa kehancuran bagi negara. (AFP/OL-3)