Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
‘SAYA sangat takut, saya akan mati malam ini. Bom ini akan membunuhku’, tulis Alabed Bana, 7, di Aleppo, Suriah, di media sosial Twitter pada Minggu (2/10).
Kicauan tersebut disertai sebuah video yang menunjukkan seorang bocah perempuan membelakangi kamera dan menutup kedua telinganya, sementara suara ledakan berulang kali terdengar kencang.
Keesokan harinya Bana melalui akun @AlabedBana menggunggah sebuah video yang menunjukkan dirinya dan dua adik lelakinya, sambil berkicau, “Selamat pagi dari Aleppo, Kami masih hidup.”
Sontak video tersebut menjadi viral di dunia maya dan menarik banyak perhatian. Sejumlah kicauan yang dituliskan Bana atau video singkat yang diunggahnya sangat menyayat hati dan menggambarkan langsung kondisi sebenarnya di salah satu kota di Suriah tersebut.
Di tayangan video lain, Bana terlihat menunjukkan sebuah taman yang hancur akibat serangan bom sambil mengatakan, “Saya biasa bermain di situ, sekarang tidak ada tempat untuk bermain.”
Menurut CNN yang mewawancarai Bana, akun itu dibuat Bana dan ibunya, Fatemah Al-Abed, sejak dua minggu lalu untuk memberi tahu dunia bahwa konflik tersebut telah menewaskan lebih dari 300 ribu penduduk dan setengah dari populasi negara itu mengungsi.
“Kami tidak punya tempat yang aman karena serangan bom sangatlah besar dan kami hidup seperti ini setiap hari, pagi, siang, dan malam. Kami tidak punya apa-apa selain perang. Tidak ada bantuan kemanusiaan, tidak ada buah, daging, sayuran, susu, telur, kami hanya makan pasta dan nasi setiap hari,” ujar Fatemah lagi.
“Ini seperti monster, saya tidak pergi keluar karena selalu ada bom,” tambah Bana.
Pasukan Presiden Bashar al-Assad dan sekutu mereka, Rusia, memang telah meluncurkan serangkaian serangan udara di Aleppo timur sejak rezim Suriah tersebut mengumumkan upaya untuk merebut seluruh kota yang terbagi.
Akibat rangkaian serangan itu, ratusan penduduk sipil tewas, bangunan tempat tinggal telah menjadi puing-puing, dan penduduk Aleppo timur yang sudah menderita karena kepungan pasukan pemerintah juga harus menghadapi masalah kekurangan yang parah, termasuk Bana dan keluarganya.
Selain Bana dan kedua saudaranya, ada lebih dari 100 ribu anak yang masih terjebak di Aleppo dan terus dibombardir serangan udara Rusia dan Suriah. Bahkan, rumah sakit terbesar di Aleppo pun dibom pada Senin (3/10). (Indah Hoesin/AFP/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved