Peretas Yahoo Penjahat Profesional

Basuki Eka Purnama
30/9/2016 08:41
Peretas Yahoo Penjahat Profesional
(AFP/KAREN BLEIER)

PENCURIAN sejumlah besar data Yahoo yang diungkapkan pada pekan lalu dilakukan oleh peretas profesional yang mencari keuntungan dari pencurian itu. Hal itu diungkapkan dalam analisa yang dilakukan oleh peneliti keamanan.

Analisa yang diungkap pada Rabu (28/9) oleh firma keamanan InfoArmor yang mengklaim melihat sejumlah data yang dicuri itu mengungkapkan hal yang berkebalikan dari klaim Yahoo pada aksi peretasan itu disponsori oleh negara. Meski begitu, InfoArmor mengungkapkan bahwa data yang dicuri itu ada yang dijual oleh sebuah kelompok yang disponsori negara.

"Yahoo diretas pada 2014 oleh sekelompok blackhat (peretas) profesional yang dikontrak untuk mendapatkan data konsumen oleh sejumlah organisasi yang berbeda," ungkap laporan analisa itu.

Peneliti mengungkapkan kali pertama munculnya informasi data Yahoo dijual di pasar gelap daring adalah pada April 2016.

Para peretas menjual data itu kepada pihak yang disponsori negara yang tertarik dengan mendapatkan data eksklusif serta kepada penjahat siber yang berencana menggunakan data itu untuk melakukan kampanye spam terhadap target global.

Peretasan yang terjadi pada akhir 2014 mencakup 500 juta pengguna Yahoo dari berbagai penjuru dunia. Hal itu diungkapkan Yahoo pada pekan lalu. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya