Debat Panas Warnai Kampanye

Indah Hoesin
29/9/2016 03:03
Debat Panas Warnai Kampanye
(AFP/ JUSTIN SULLIVAN)

CALON presiden (capres) Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan Donald Trump dari Partai Republik melanjutkan pertarungan mereka ke Negara Bagian Florida seusai melakoni debat sengit, Senin (26/9).

Clinton terlihat sangat bersemangat seusai debat yang disebut sejumlah jajak dimenanginya.

Energi Clinton menyiratkan ia telah keluar dari masa terburuk kampanyenya selama 15 bulan, ketika melakukan kesalahan dengan meremehkan pendukung Trump, dan terkena pneumonia pada awal bulan ini.

"Saya merasa sangat positif tentang hal itu," ujar Clinton kepada wartawan di dalam pesawat kampanyenya, sehari seusai debat.

"Poin sebenarnya ialah tentang temparamen dan kelayakan serta kualifikasi untuk pekerjaan paling penting dan paling sulit di dunia. Saya pikir orang yang menyaksikan semalam dapat melihat perbedaan yang sangat jelas di antara kami," tegas Clinton.

Kedua kandidat capres AS tersebut sebelumnya melakoni debat dengan mengangkat sejumlah isu termasuk peradilan, perdagangan, ekonomi, dan terorisme yang disiarkan langsung di televisi.

Perusahaan pemeringkat, Nielsen, menyebutkan siaran langsung debat pada Senin (26/9) tersebut disaksikan sekitar 84 juta orang.

Bahkan sebagian besar analis politik mengatakan perdebatan tersebut memberikan dukungan bagi Clinton, dan beberapa analis meramalkan peristiwa tersebut akan berdampak bagi pemilih AS pada pemilihan 8 November mendatang.


Suara hispanik

Pascadebat, Trump terbang ke Florida untuk merebut suara pemilih Hispanik yang menurut jejak pendapat lebih menyukai Clinton. Trump menghadiri dua acara penggalangan dana di sana.

"Kita akan menyingkirkan perempuan tidak jujur itu," tegas miliuner asal Manhattan, New York, itu di depan ribuan pendukungnya yang sebagian besar keturunan Kuba-Amerika di Florida.

Sebutan itu kerap dilontarkan Trump untuk menyebut Clinton.

Dia juga menuding media telah bias melaporkan debat tersebut.

"Saya sangat menikmati debat tersebut," ujar Trump.

"Perdebatan terbesar yang pernah terjadi. Itu merupakan waktu yang menyenangkan."

Namun, Trump kepada Fox News mengeluhkan moderator Lester Holt yang dinilainya gagal menekan Clinton dalam isu kontroversi e-mail ketika Clinton menjadi menteri luar negeri dan penanganan Clinton terhadap serangan konsulat AS di Benghazi, Libia, pada 2012.

Di Florida, pendukung Trump menilai dia telah melakukan debat dengan baik dan menunjukkan diri sebagai pemimpin antikemapanan yang akan membawa kembali lapangan kerja dan menjaga AS aman dari terorisme.

"Saya pikir dia brilian. Kami menonton bersama, sekitar 150 orang dan semua orang merasa senang," ujar Clara Roteta, seorang terapis.

Namun, Trump masih harus menjalani tugas berat merebut hati pemilih Hispanik yang lebih condong kepada Clinton di lima negara bagian utama, demikian dinyatakan dalam jajak pendapat terbaru Florida Atlantic University.

Kedua calon presiden akan menjalani dua debat lagi sebelum Pemilihan Presiden 8 November nanti. (AFP/AP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya