Peretas Bobol 500 Juta Akun Pengguna Yahoo

Hde
24/9/2016 03:17
Peretas Bobol 500 Juta Akun Pengguna Yahoo
(AP/MARCIO JOSE SANCHEZ)

Jaringan raksasa internet asal Amerika Serikat, Yahoo, mendapat serangan peretas besar-besaran pada 2014. Peretas berhasil mencuri data sedikitnya 500 juta pemilik akun.

"Berdasarkan penyelidikan yang sedang dilakukan, Yahoo meyakini informasi yang terkait dengan sedikitnya 500 juta user account telah dicuri. Yahoo bekerja sama erat dengan para penegak hukum mengenai hal ini," demikian pernyataan Yahoo, kemarin.

Yahoo menyatakan hasil penyelidikan mereka menunjukkan serangan itu dilakukan aktor yang disponsori oleh suatu negara.

Yahoo mengatakan informasi yang dicuri peretas itu mencakup nama, alamat e-mail, tanggal lahir, kata sandi, serta pertanyaan-pertanyaan dan jawaban keamanan pemilik akun. Dengan dimilikinya informasi itu, peretas bisa masuk ke akun pemilik.

Sebelumnya, pada awal tahun ini sebuah laporan menyebutkan sekitar 200 juta akun telah diakses dan data yang berhasil diretas itu ditawarkan di dunia maya.

Serangan terhadap Yahoo itu merupakan serangan peretas terbesar terhadap satu organisasi. Sebelumnya, pada awal tahun ini para analis mengatakan peretasan terbesar dialami raksasa internet lainnya, Myspace, yang melibatkan 360 juta akun penggunanya.

Analis keamanan komputer Graham Cluley mengatakan data Yahoo yang dicuri itu bisa menjadi amunisi bagi peretas untuk mencoba menembus ke akun Yahoo. Mereka menambahkan data itu juga bisa digunakan peretas untuk mencobanya di situs lainnya.

Cluley juga mengkritik kecurigaan Yahoo jika peretasan yang dialaminya disponsori oleh negara. Dia mengatakan Yahoo tidak menjelaskan landasan tuduhan mereka itu.

"Jika saya ingin menyangkal berita buruk bahwa perusahaan saya telah diretas, saya akan lebih senang jika mengatakan penyerang disponsori oleh negara dan bukan oleh peretas," ujar Cluley dalam situs blognya.

Associate teaching professor dan data security specialist dari University of Notre Dame, Timothy Carone, mengatakan peretasan yang dialami Yahoo berbarengan serangan siber yang dilancarkan oleh agen-agen spionase di Rusia, Tiongkok, Korea Utara, dan negara-negara lain. "Peretasan itu merupakan upaya mendapatkan informasi tentang orang dan mengumpulkan profil orang-orang yang mungkin berguna untuk mereka," papar Carone.

Dia menggambarkan Rusia, Tiongkok, dan Korut merupakan tiga tertuduh utama dalam serangan-serangan peretasan yang disponsori negara. Namun, ia mengingatkan para sekutu juga tidak terlepas dari upaya peretasan itu. Karena itu, Carone meminta pengguna internet berhati-hati. (AFP/Hde/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya