Penampungan Pengungsi di Yunani Dilalap Api

Arpan Rahman
20/9/2016 14:01
Penampungan Pengungsi di Yunani Dilalap Api
(Api melalap lokasi penampungan pengungsi (Foto: UGC))

AKIBAT kebakaran, ribuan orang terpaksa meninggalkan kamp pengungsi di Pulau Lesbos, Yunani. Kamp yang penuh sesak pengungsi di Moria itu terbakar.

Kebakaran besar yang melanda telah membuat kamp pengungsi rusak parah. Antara 3 ribu hingga 4 ribu pengungsi kamp Moria sudah meninggalkan kamp mereka. Terdapat 150 anak di bawah umur yang tinggal di kamp, ditempatkan di fasilitas untuk anak-anak di pulau itu.

Angin kencang telah menyebabkan api berkobar lebih besar. Menurut polisi, kebakaran itu mungkin disengaja. Api menghancurkan 30% dari kamp, menurut Paris Vlachopoulos, seorang pekerja bantuan amal Swiss SAO.

"Para pengungsi telah kembali ke kamp sekarang, yang saya lihat. Namun sebagian besar masih berada di jalan-jalan, tidur di luar," tambah Vlachopoulo, seperti dikutip BBC, Selasa (20/9).

Relawan di kamp pengungsi Moria mengatakan sekitar 4 ribu orang dievakuasi setelah kebakaran. Satuan Penyelamat Hellas mengatakan kebakaran itu kini di bawah kendali tetapi mereka masih bekerja untuk mendistribusikan air dan membantu para pengungsi dalam kondisi kegelapan total.

Tidak seorang korban luka pun ditemukan dalam kebakaran yang mengakibatkan kerusakan tenda dan unit rumah buatan pabrik. Polisi dilaporkan menyelidiki klaim bahwa api disulut dengan sengaja untuk memprotes kondisi di kamp.

Ada total 5.400 migran yang tinggal di kamp-kamp di pulau yang memiliki kapasitas pemukiman bagi sekitar 3.500 orang.

Lebih dari 1 juta pengungsi yang melarikan diri dari konflik di Suriah dan Irak telah melakukan penyeberangan berbahaya antara Turki dan pulau-pulau Yunani seperti Lesbos dan Chios dalam upaya untuk mencari suaka di Eropa sejak tahun lalu.

Banyak migran telah berusaha untuk meninggalkan kamp dan melanjutkan perjalanan ke utara menuju negara-negara kaya seperti Jerman, Prancis, dan Inggris untuk mencari suaka tapi jalan mereka terus diblokir dengan kontrol perbatasan diperketat oleh beberapa negara Eropa.

Pekan lalu, migran di Lesbos menggelar dua demonstrasi di ibu kota pulau ini, Mytilene, di mana mereka menuntut hak untuk bepergian ke daratan Yunani setelah terdampar selama berbulan-bulan, seperti disitat Daily Mail. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya