Gencatan Senjata di Suriah Berakhir

Nur Azizah
20/9/2016 07:03
Gencatan Senjata di Suriah Berakhir
(Bangunan yang rusak di sebuah jalan di Homs, Suriah. -- AP Photo/STR)

ANGKATAN Bersenjata Suriah mengumumkan gencatan bersenjata berakhir pada Senin (19/9) malam waktu setempat. Gencatan senjata yang ditengahi Amerika Serikat dan Rusia itu berakhir sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Menteri luar negeri AS John Kerry mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum menemukan kesepakatan. AS dan Rusia bekerja sama melawan kelompok ekstrem Islamic State (IS).

Dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita SANA, Suriah menyalahkah pemberontak yang tidak berkomitmen dari kesepakatan gencatan senjata. Ini yang menyebakan genjatan senjata yang disepakati pada 12 September lalu berakhir gagal.

Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, rute utama ke Aleppo dan Castello Road, akan demiliterisasi. Itu memungkinkan konvoi bantuan masuk dari Turki.

Gencatan senjata itu bertujuan untuk membantu mengakhiri konflik lima tahun yang brutal di Suriah, yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang dan jutaan pengungsi.

Setelah beberapa hari relatif tenang, pertempuran kembali pecah setelah serangan udara koalisi AS menghantam posisi AD Suriah di wilayah timur yang menewaskan puluhan tentara Suriah.

Pada Minggu (18/9), serangan udara pertama Suriah sejak gencatan senjata diberlakukan menghantam posisi pemberontak di Kota Aleppo dan menewaskan seorang warga.

Moskow menuduh pasukan pemberontak melanggar perjanjian gencatan senjata dan mengatakan Washington harus bertanggungjawab atas aksi kekerasan ini. (AFP/MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya