Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TOPAN Meranti yang menerjang wilayah Tiongkok telah menewaskan 16 orang dan beberapa orang dilaporkan hilang, kemarin.
Sebuah jembatan kuno berusia lebih dari delapan abad dilaporkan ambruk setelah diterpa angin kencang topan Meranti.
Topan yang digambarkan kantor berita pemerintah Tiongkok, Xinhua, sebagai topan terbesar dan terburuk sejak 1949 itu bergerak melintasi Provinsi Fujian, Tiongkok.
Pejabat Kementerian Hubungan Sipil Tiongkok melaporkan, hingga kemarin pagi, korban tewas mencapai tujuh orang.
Sumber lain mengatakan ada sembilan orang lainnya yang tewas akibat topan dan beberapa dilaporkan hilang. Lebih dari 330 ribu warga telah dievakusi.
Sebelum menerjang wilayah Tiongkok, topan Meranti melanda wilayah selatan Taiwan.
Di Provinsi Xiamen, Taiwan, topan yang bergerak dengan kecepatan 170 km per jam juga menyebabkan tanah longsor dan hujan deras.
"Saya tidak pernah melihat hal yang sangat menakut seperti ini selama hidup saya," kata Ma Wenhua, 72, yang tinggal di Xiamen.
"Kami juga harus memasang banyak ember untuk menampung air hujan yang masuk ke rumah kami."
Di Tiongkok, topan Meranti yang memicu hujan deras telah membuat sebuah sungai meluap.
Bahkan sebuah jembatan bersejarah dari kayu yang berumur 871 tahun dan menjadi warisan budaya hancur diterjang banjir di daerah Yongchun, Provinsi Fujian.
"Seluruh warga merasa putus asa. Jembatan yang telah lama berdiri hancur gara-gara Meranti," demikian pernyataan pemerintah setempat terkait dengan hancurnya jembatan yang berumur lebih dari delapan abad tersebut.
Topan Meranti telah membuat 330 ribu warga di Provinsi Fujian dan 65 ribu warga Provinsi Zhejiang, Tiongkok, terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Sebuah sumber pemerintah mengatakan sekitar 1.600 rumah hancur akibat tiupan angin kencang.
Topan telah pula mengakibatkan lebih dari 140 jadwal kereta menuju wailayah tenggara Tiongkok dibatalkan.
Tidak hanya itu, lebih dari 32 ribu kapal harus kembali ke pelabuhan dan tidak bisa melaut.
Sementara itu, otoritas Taiwan mengatakan satu orang tewas dan 38 orang terluka akibat badai tersebut.
Media massa setempat memberitakan wilayah selatan Taiwan masih tergenang banjir.
Setelah terjangan topan Meranti, para warga membersihkan rumah-rumah mereka.
Namun, selain Meranti, terdapat topan yang bernama Malaka dan diprediksi akan melintasi wilayah Taiwan pada Jumat (16/9) malam dan hari ini.
Pada Kamis (15/9), Badan Meteorologi Tiongkok memprediksi kecepatan topan Meranti akan berkurang.
Topan yang tadinya topan super akan menjadi topan tropis yang kecepatannya mereda.
Pakar meteorologi Tom Sater mengatakan Meranti merupakan topan tropis yang memiliki kekuatan dan kecepatan lebih dari 110 km per jam serta bisa bergerak dalam 24 jam. (AFP/Ihs/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved