Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Paus Fransiskus Diduga Mengeluarkan Pernyataan Homofobik dalam Pertemuan dengan Uskup Italia

Thalatie K Yani
28/5/2024 06:35
Paus Fransiskus Diduga Mengeluarkan Pernyataan Homofobik dalam Pertemuan dengan Uskup Italia
Paus Fransiskus diduga mengatakan kepada para uskup Italia untuk tidak mengizinkan pria gay menjalani pelatihan menjadi imam.(AFP)

PAUS Fransiskus diduga mengatakan kepada para uskup Italia untuk tidak mengizinkan pria gay menjalani pelatihan untuk menjadi imam. Dua surat kabar Italia mengklaim paus berusia 87 tahun tersebut mengeluarkan cercaan homofobik dalam pertemuan tertutup pekan lalu.

Mengutip sumber dari dalam pertemuan tersebut, surat kabar Corriere della Sera dan La Repubblica melaporkan, Senin, Paus telah membuat pernyataan tersebut saat bertemu dengan para uskup Italia pada 20 Mei.

Artikel surat kabar yang diterjemahkan dari bahasa Italia tersebut mengklaim Paus mengatakan ada "frociaggine" - yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan menjadi "faggotry" - di beberapa seminari.

Baca juga : Larangan Hak Adopsi Pasangan Gay Italia Diprotes

Pernyataan tersebut muncul dalam konteks usulan dari para uskup Italia untuk mengubah pedoman mengenai kandidat untuk seminari.

Vatikan menetapkan tahun 2005, gereja tidak dapat mengizinkan pentahbisan pria yang secara aktif gay atau memiliki kecenderungan homoseksual yang "mendalam". Pada 2016, Fransiskus mempertahankan aturan ini.

Dua tahun kemudian, ia mengatakan kepada para uskup Italia untuk tidak menerima kandidat gay untuk menjadi imam.

Baca juga : Gabriel Attal Jadi PM Termuda Prancis, Nyatakan Dirinya Gay 

Selama masa kepausannya, Paus telah berusaha menawarkan pendekatan yang lebih ramah kepada umat Katolik LGBTQ+, dengan mengatakan "siapa saya untuk menghakimi?" ketika ditanya tentang imam gay, dan juga menawarkan kemungkinan bahwa imam dapat memberikan pemberkatan informal bagi pasangan sesama jenis.

Surat kabar Corriere della Sera menyatakan paus asal Argentina, yang berbicara bahasa Italia sebagai bahasa kedua, mungkin tidak menyadari betapa ofensifnya bahasanya, menambahkan bahwa pernyataan tersebut disambut dengan tawa tak percaya oleh para uskup.

Seorang sumber yang dekat dengan Paus mengatakan kepada CNN, hal tersebut juga dapat dipahami sebagai adanya "iklim gay" di seminari.

Tidak ada transkrip resmi dari pernyataan tersebut karena sifat pertemuan tertutup tersebut.

CNN telah menghubungi Vatikan untuk meminta komentar mengenai apakah Paus menggunakan istilah tersebut. Mereka belum memberikan tanggapan. (CNN/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya