Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PARTAI berkuasa Jerman yang dipimpin Kanselir Angela Merkel dalam posisi sulit dan tidak menguntungkan karena Partai Nasionalis Alternatif untuk Jerman (AFD) diprediksi memenangi pemilihan umum daerah di Berlin yang digelar pada Minggu (18/9).
Sebelumnya pada 4 September, AFD juga berhasil mengalahkan partai berkuasa, Uni Demokratik Kristen (CDU), dalam pemilu parlemen Negara Bagian Mecklenburg-Western Vorpommem, kampung halaman Merkel.
Kekalahan tersebut datang di tengah meningkatnya ketidakpuasan banyak kalangan terhadap keputusan Merkel yang berkukuh menjalankan kebijakan 'pintu terbuka' untuk pengungsi yang mayoritas dari Suriah.
Dampaknya, sekitar 1 juta pengungsi memasuki Jerman sepanjang tahun lalu.
Survei terbaru oleh Infratest memproyeksikan AFD akan meraup 15% suara.
Capaian itu akan membuat AFD, partai yang antipengungsi tersebut, memiliki 10 dari 16 kursi majelis negara bagian di Jerman.
Jika meraih 15% suara, AFD akan mendapat tren positif menjelang satu tahun pelaksanaan pemilu nasional.
Meskipun publik Berlin yang multikultural kembali mencoblos partai berhaluan kiri-tengah, Partai Sosial Demokrat (SPD), sebagai partai utama, AFD akan mengamankan dukungan di distrik-distrik yang miskin.
SPD, yang saat ini menjadi pemimpin dalam koalisi kanan-tengah pemerintah, diperkirakan meraup 21% suara, atau turun drastis dari perolehan 28,3% dalam pemilihan umum terakhir di Berlin lima tahun lalu.
Sementara itu, CDU diproyeksikan meraih 19% suara.
Padahal partai pendukung Merkel itu meraih 23,3% di pemilu sebelumnya.
Hasil buruk tersebut akan membuat SPD dan CDU sulit untuk mempertahankan keberlangsungan koalisi yang berkuasa saat ini.
Di samping itu, jajak pendapat mengungkapkan partai prolingkungan di Berlin, Partai Hijau, diproyeksikan dapat meraih 16% suara atau mengalami penurunan dari 17,6% pada 2011.
Keberuntungan mendatangi Partai Demokrat Liberal (FDP), yang diproyeksikan memenangi 5% suara.
Hal itu akan membantu partai tersebut mendapatkan kembali kursi di majelis Berlin setelah terdepak karena hanya mampu meraih 1,8% suara pada 2011.
Pakar politik dari Free University of Berlin, Nils Diederich, mengatakan sejak SPD di Berlin secara tradisional mengalahkan CDU, saat ini CDU ialah mitra koalisi junior mereka di Berlin dan akan berdampak secara nasional.
Masalah sebenarnya, kata Diederich, ialah ukuran kerugian partai-partai besar terhadap AFD.
"Saya pikir, di Berlin juga, AFD akan memobilisasi orang-orang yang biasanya tidak memilih, dan orang-orang yang memiliki pandangan sayap kanan konservatif, tetapi sejauh ini tidak mau memilih ekstremis sayap kanan," jelasnya.
Isu pengungsi
Melanggar tabu dalam politik Jerman pascaperang, AFD memanfaatkan isu-isu xenofobia dan sentimen anti-Islam untuk meraih simpati publik.
Strategi mereka mirip dengan Front Nasional di Prancis atau partai sayap kanan-jauh populis di Austria dan Belanda.
Ibarat gayung bersambut, masalah yang diketengahkan AFD mendapat momentum.
Pasalnya sebagian besar publik Jerman dan warga di lingkup Uni Eropa memandang pengungsi, yang umumnya dari negara-negara dunia Islam, sebagai masalah dan ancaman.
Bastian Behrens, 42, salah satu anggota CDU, mengatakan akan membelot ke AFD.
Ia menuding 1 juta pencari suaka yang datang ke Jerman tahun lalu mayoritas 'pengungsi ekonomi'.
"Pengungsi menghabiskan banyak uang negara dan sulit untuk mengintegrasikan mereka. Coba lihat orang-orang Turki yang datang ke sini 30 tahun yang lalu," kata Behrens yang menunjuk pada etnik Turki di wilayah barat Berlin. (AFP/The Local/I-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved