Bantuan Militer AS ke Israel Meningkat

Haufan Hasyim Salengke
15/9/2016 06:10
Bantuan Militer AS ke Israel Meningkat
(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) menyetujui paket bantuan militer senilai US$38 miliar (Rp500 triliun) untuk Israel.

Dana yang berlaku untuk 10 tahun ke depan itu merupakan bantuan terbesar yang pernah diberikan AS.

Langkah tersebut memberikan warna baru dalam hubungan AS-Israel yang mendingin sejak Presiden Barack Obama terus-menerus mengecam keras langkah pemerintahan Perdana Menteri Benjamin (PM) Benjamin Netanyahu terkait dengan pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina.

Nilai bantuan itu menjadi yang terbesar dalam sejarah 'Negeri Paman Sam'.

Selama ini Israel menerima bantuan US$3,1 (Rp41 triliun) saban tahun dari AS.

Artinya, kebijakan baru itu mendongkrak bantuan Washington untuk Tel Aviv menjadi US$3,8 miliar (Rp52 triliun) per tahun.

Perjanjian terbaru yang ditandatangani pada Rabu (14/9) itu sekaligus menggantikan paket 10 tahunan yang akan berakhir di 2018.

Pakta itu hasil dari 10 bulan perundingan di tengah meningkatnya ketidaksamaan sikap kedua negara soal proses perdamaian Timur Tengah.

"Itu merupakan ikrar kesepakatan tunggal terbesar terkait bantuan militer bilateral dalam sejarah AS," ungkap Departemen Luar Negeri AS seperti dilaporkan AFP.

Obama kerap mengkritik dan merasa frustrasi dengan langkah Israel yang terus memperluas area permukim di wilayah Palestina yang diduduki, khususnya di Jerusalem Timur.

Bulan lalu, Gedung Putih mengutuk Israel terkait apa yang disebut 'perkembangan dramatis' pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki.

Praktis sejak 2015, hubungan AS-Israel mendingin.

Washington telah memperingatkan bahwa kebijakan PM Netanyahu--bersama dengan kekerasan Palestina--menempatkan harapan kesepakatan damai Israel-Palestina dalam risiko.


Sejumlah konsesi

Perjanjian bantuan terbaru memerinci bahwa Israel akan menerima US$500 juta per tahun untuk program pertahanan rudal.

Namun, sejumlah pejabat AS menegaskan Israel harus membuat sejumlah konsesi untuk memperoleh dana itu.

Washington juga mengha-ruskan pemakaian semua dana melalui industri pertahanan AS, bukan kontraktor militer milik Israel sendiri.

Syarat lain, Israel dilarang mencari dana tambahan dari Kongres di luar apa yang akan dijamin dalam paket tahunan baru tersebut.

Obama sepertinya tengah berusaha menunjukkan dukungan untuk keamanan Israel setelah pemerintahannya dikritik karena tak mendukung sekutu tradisional AS itu.

Sebelumnya, PM Netanyahu menunjukkan gelagat bahwa ia mungkin akan menunggu pengganti Obama dengan harapan beroleh kesepakatan yang lebih baik.

Hubungan Netanyahu-Obama muram ketika Netanyahu muncul di Kongres AS untuk melobi supaya negara adidaya itu menentang kesepakatan dengan Iran.

Para pejabat menyatakan Obama dan Netanyahu mungkin akan bertemu dalam pembicaraan di pertemuan Majelis Umum PBB pekan depan di New York.


Peres stroke

Mantan Presiden ke-9 Israel, Shimon Peres, terkena stroke pada Selasa (13/9).

Salah satu pendiri negara Israel itu dilarikan ke Sheba Medical Centre di Tel HaShomer di dekat Tel Aviv.

"Kondisi-nya stabil dan ia sadar sepenuhnya," kata pernyataan tertulis yang dikeluarkan kantor Peres seperti dilansir BBC. "Saat ini ia menjalani perawatan medis," tambah pernyataan itu. (AFP/Times of Israel/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya