Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
KERUSUHAN terjadi saat perayaan Lebaran Haji di Kashmir, India, mengakibatkan dua orang demonstran anti-India meninggal dan beberapa terluka pada Selasa (13/9). Hal itu dikatakan polisi setempat yang menghentikan perayaan Lebaran yang rusuh di wilayah bermasalah.
Pasukan keamanan mengeluarkan gas air mata dan tembakan untuk meredakan demonstran di beberapa tempat termasuk Srinagar, kota utama. Menurut polisi yang tidak mau disebutkan namanya, demonstran yang tewas akibat gas air mata berada di wilayah utara Bandipora.
Demonstran lainnya terbunuh akibat peluru di wilayah selatan, Shopian. Setidaknya 60 orang terluka dalam pertikaian di 10 tempat berbeda. Sejumlah masif demonstran menduduki belasan wilayah sejak Juli.
Pertokoan dan pedagang tutup dengan adanya efek sirene atau jam malam di seluruh Bukit Kashmir. Kebanyakan orang memperingati Idul Adha dari dalam rumah dengan berbagai kesibukan.
Otoritas tidak mengizinkan umat muslim berada di mesjid dan merayakan Lebaran di lapangan terbuka. Namun, mereka diizinkan untuk melakukan perayaan di musala lingkungan sekitarnya.
Sirene terdengar untuk menggagalkan rencana pasukan separatis ke kantor penelitian militer PBB Srinagar. Rencana itu untuk mengawasi perang antara India dan Pakistan.
Polisi menyatakan otoritas menggunakan drone dan helikopter untuk mengawasi wilayah yang diserang demonstran sejak dua bulan terbunuhnya pimpinan pemberontak. Sekitar 78 warga sipil terbunuh dan ribuan terluka dalam demonstrasi dan kekerasan akibat penggunaan senjata oleh aparat pemerintah.
Dua orang polisi juga terbunuh dan ratusan lainnya terluka dalam kerusuhan. Sirene merupakan serangkaian komunikasi penghentian dan gagalnya 10 ribu tentara India untuk menghentikan demonstrasi melawan aturan India.
Kashmir terbagi di antara India dan Pakistan dan diklaim oleh keduanya. Kebanyakan orang Kashmir ingin mengakhiri aturan India dan mendapat kemerdekaan atau merger dengan Pakistan.
India dan Pakistan telah dua kali berperang di luar kontrol di Kashmir sejak mereka merdeka dari kolonial Inggris pada 1947. India menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih pemberontak untuk menyerang pasukan pemerintah dan target lainnya, perintah menolak Islamabad.
Pakistan mengatakan pihaknya hanya menyediakan dukungan politik dan diplomatik ke kelompok pemberontak. (AP/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved