Serangan Udara di Suriah Tewaskan Ratusan Orang

11/9/2016 15:36
Serangan Udara di Suriah Tewaskan Ratusan Orang
(AFP/THAER MOHAMMED)

SERANGAN udara di wilayah yang dikuasai kelompok pemberontak Suriah dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 100 orang setelah AS dan Rusia mengumumkan rencananya untuk gencatan senjata.

Serangan udara di sebuah pasar di Idlib telah menewaskan hingga 60 orang, sementara sedikitnya 45 orang tewas ketika serangan udara terjadi di provinsi Aleppo, kata para aktivis oposisi.

Mereka mengatakan, serangan udara pada Sabtu (10/9) itu terjadi di kota Anadan dan Hreitan di dekat Aleppo, kota kedua terbesar di Suriah. Gencatan senjata itu rencananya akan mulai digelar pada Senin (11/09), yang akan diikuti semacam koordinasi Rusia dan AS untuk memerangi kelompok-kelompok jihad, termasuk yang menyebut dirinya Negara Islam (ISIS).

Berdasarkan kesepakatan itu, pemerintah Suriah akan mengakhiri misi tempur di daerah-daerah tertentu yang dikuasai oleh oposisi. Turki dan Uni Eropa menyambut baik rencana ini, tetapi mereka memperingatkan bahwa masih dibutuhkan aksi lebih lanjut.

Skema itu akan membutuhkan kepatuhan baik dari rezim Bashar al Assad maupun oposisi 'untuk memenuhi kewajiban mereka,' kata Menlu John Kerry di Jenewa.

Pihak oposisi mengisyaratkan siap untuk mematuhi skema itu, katanya, dengan syarat pemerintah Suriah 'menunjukkan kesungguhan.'

Sementara Menlu Lavrov mengatakan Rusia telah menginformasikan kepada pemerintah Suriah tentang kesepakatan itu dan pemerintah Suriah 'siap untuk mematuhinya.'

Turki mengatakan kesepakatan itu harus ditindaklanjuti upaya bantuan di tingkat awal, sementara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Federica Mogherini lebih melihat skema tersebut bisa membuka jalan bagi suatu transisi politik.

Adapun juru bicara kelompok oposisi Suriah mengatakan rencana itu memberikan harapan, tetapi mereka menginginkan langkah lebih detil tentang bagaimana kesepakatan itu ditindaklanjuti.

Di ibukota Suriah, Damaskus, pemerintah mendukung kesepakatan itu, demikian laporan kantor berita Sana. Belum ada reaksi resmi dari Iran, yang selama ini mendukung Presiden Suriah, Bashar al-Assad. (BBC/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya