Indonesia Berkomitmen Bantu Rekonstruksi Suriah Pascakonflik

Fajar Nugraha
10/9/2016 18:30
Indonesia Berkomitmen Bantu Rekonstruksi Suriah Pascakonflik
(AFP/AMER ALMOHIBANY)

PEMERINTAH Indonesia berkomitmen membangun kembali Suriah pascakonflik. Beberapa perusahaan pun terlibat dalam komitmen ini.

Indonesia melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Wijaya Karya (Tbk) berkomitmen membangun Suriah kembali pascakonflik berkepanjangan dan Pemerintah Suriah siap memberikan dukungan kemudahan bagi keterlibatan Indonesia di Suriah.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara delegasi PT Wijaya Karya (WIKA) dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Suriah, Husein Arnous, di Damaskus, Jumat (9/9).

"Kami mulai mencanangkan program Rebuild Syria (Membangun kembali Suriah) pascakehancuran oleh para teroris. Dan kami sangat berharap PT WIKA dari Indonesia dapat terlibat dalam pembangunan pascakonflik," pinta Husein Arnous, dalam keterangan tertulis KBRI Damaskus, yang diterima, Sabtu (10/9).

"Prioritas Pemerintah Suriah adalah pembangunan gedung yang hancur, seperti rumah, saluran air, rumah sakit, dan sekolah," tambah Arnous.

Manajer Divisi Operasi Timur Tengah dan Afrika Utara PT WIKA Bimo Prasetyo menyampaikan bahwa WIKA telah berpengalaman tinggi pada proyek konstruksi cepat pascabencana.

"Menghadapi tantangan yang serupa dengan kerusakan Suriah pascakonflik, WIKA berpengalaman dalam pembangunan Aceh pascabencana tsunami pada 2004 silam," jelas Bimo Prasetyo.

"Selain itu, WIKA juga kini dipercaya oleh banyak negara untuk mengerjakan proyek penting, seperti mal dan jembatan di Malaysia, jalan tol di Myanmar, bandara di Thailand, juga Libia, Timor Leste, dan Dubai," imbuhnya.

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto mengatakan hubungan Indonesia Suriah mencapai titik yang sangat baik, mengingat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus yang tidak hanya tetap bertahan di Damaskus, tetapi juga berkiprah cukup aktif di tengah konflik Suriah.

"Tinggal bagaimana kalangan bisnis di Indonesia dapat memanfaatkan peluang besar di Suriah yang telah terbuka lebar ini menjadi keuntungan ekonomi,” ucap Dubes Djoko.

Suriah mengalami konflik berkepanjangan sejak 2012 dan semakin diperparah dengan munculnya kelompok teroris Islamic State (IS) yang berpusat di Kota Raqqah.

Kota-kota penting di Suriah hancur akibat serangan mortar dan bom, seperti Aleppo, Idlib, juga beberapa titik penting di ibu kota Damaskus.

Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara yang mempertahankan misi diplomatiknya dengan kepala perwakilan duta besar di ibu kota Damaskus. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya