Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
AMERIKA Serikat (AS) memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS bertanggung jawab atas serangan penembakan mematikan di sebuah konser dekat Moskow, Rusia, pada Jumat (22/3). Namun, kali ini yang bergerak dalam aksi penembakan massal itu adalah ISIS-K, sebuah kelompok gerakan ISIS yang berpusat di Afganistan (Afghanistan).
Tak seperti ISIS, nama ISIS-K memang belum banyak dikenal warga global. Berikut ini informasi lengkap mengenai ISIS-K dan motif mereka melakukan serangan di Moskow.
Negara Islam Khorasan (ISIS-K), yang namanya diambil dari istilah lama untuk wilayah yang mencakup sebagian Iran, Turkmenistan, dan Afganistan, muncul di Afganistan timur pada akhir tahun 2014 dan dengan cepat mendapatkan reputasi atas kebrutalan ekstremnya.
Baca juga : ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Senjata di Rusia
ISIS-K yang merupakan salah satu afiliasi regional paling aktif dari kelompok militan ISIS, mengalami penurunan keanggotaannya sejak mencapai puncaknya sekitar tahun 2018. Pasukan Taliban dan AS menimbulkan kerugian besar pada gerakan mereka saat itu. Namun Amerika Serikat melihat kelompok ini sebagai ancaman yang berkelanjutan.
Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Michael Kurilla, mengatakan kepada Kongres pada Maret lalu bahwa ISIS-K dengan cepat mengembangkan kemampuan untuk melakukan operasi eksternal di Eropa dan Asia. Dia memperkirakan kelompok ini akan mampu menyerang kepentingan AS dan barat di luar Afganistan dalam waktu enam bulan, dengan sedikit atau tanpa peringatan.
Serangan di AS sendiri lebih kecil kemungkinannya, katanya. Amerika Serikat mengatakan kemampuannya untuk mengembangkan intelijen terhadap kelompok ekstremis di Afganistan seperti ISIS-K telah berkurang sejak penarikan pasukan AS dari negara tersebut pada tahun 2021.
Baca juga : 40 Orang Tewas Saat Serangan Senjata di Konser Moskow
ISIS-K memiliki sejarah serangan, termasuk terhadap masjid, di dalam dan di luar Afghanistan. Awal tahun ini, AS menyadap komunikasi yang mengonfirmasi bahwa kelompok tersebut melakukan dua pemboman di Iran yang menewaskan hampir 100 orang.
Pada September 2022, militan ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri yang mematikan di kedutaan Rusia di Kabul. Kelompok ini juga bertanggung jawab atas serangan terhadap bandara internasional Kabul pada tahun 2021 yang menewaskan 13 tentara AS dan sejumlah warga sipil selama evakuasi AS yang kacau dari negara tersebut.
Menurut laporan PBB pada bulan Januari, upaya Taliban untuk mengalahkan kelompok tersebut telah menyebabkan penurunan jumlah serangan di Afganistan.
Baca juga : Delegasi DPR RI Jadi Pemantau Pilpres Rusia
Namun pengeboman belum berhenti. Pada hari Kamis, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di depan sebuah bank di kota Kandahar, Afganistan, yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai 12 lainnya.
Meskipun serangan ISIS-K di Rusia pada hari Jumat merupakan hal yang mengejutkan dan dramatis, para ahli mengatakan kelompok tersebut telah menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dalam beberapa tahun terakhir.
“ISIS-K telah terpaku pada Rusia selama dua tahun terakhir, sering kali mengkritik Putin dalam propagandanya,” kata Colin Clarke dari Soufan Center, sebuah kelompok penelitian yang berbasis di New York.
Michael Kugelman dari Wilson Center yang berbasis di Washington mengatakan ISIS-K melihat Rusia terlibat dalam kegiatan yang sering menindas umat Islam. Dia menambahkan bahwa kelompok tersebut juga termasuk sejumlah militan Asia Tengah yang memiliki keluhan mereka sendiri terhadap Moskow.
(CNA/Z-9)
Kim Cheatle mendapatkan desakan dari partai Demokrat dan Republik untuk mengundurkan diri selepas rapat dengar pendapat, Selasa (23/7) WIB, terkait penembakan tersebut.
Masyarakat sipil mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo memberi atensi serius atas kasus penembakan pembela hak asasi manusia (HAM) Yan Christian Warinussy.
Komnas HAM menyampaikan keprihatinan sekaligus meminta agar peristiwa penembakan yang terjadi pada aktivis HAM Yan Christian Warinussy untuk segera diusut.
PELAKU penembakan terhadap Donald Trump diyakini telah teridentifikasi. Pria berusia 20 tahun itu bernama Thomas Matthew Crooks. Dia telah ditembak mati oleh Dinas Rahasia AS.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengecam keras penembakan terhadap calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump.
Thomas Matthew Crooks, pelaku dalam percobaan pembunuhan mantan Presiden Donald Trump di sebuah pertemuan di Pennsylvania, memiliki latar belakang pendidikan dan aktivitas politik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved