Wujudkan Perdamaian di Laut China Selatan

Nov/Hym
08/9/2016 06:50
Wujudkan Perdamaian di Laut China Selatan
(AFP/ROSLAN RAHMAN)

KEMITRAAN ASEAN dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) harus mampu berkontribusi terhadap perwujudan perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Laut China Selatan.

Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pernyataan tersebut di hadapan kepala negara ASEAN dan Perdana Menteri RRT Li Keqiang dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN-RRT di Vientiane, Laos, kemarin.

"Kemitraan ASEAN dan RRT harus mampu, saya tegaskan, harus mampu berkontribusi terhadap perdamaian, berkontribusi terhadap stabilitas, dan berkontribusi terhadap keamanan di Laut China Selatan," tegas Presiden Jokowi.

Kontribusi tersebut dilakukan dengan menghormati hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982.

Presiden mendorong Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (DOC) juga harus diimplementasikan secara penuh dan efektif.

"CoC (code of conduct) harus segera diselesaikan karena kawasan Laut China Selatan tidak boleh menjadi 'power projection' kekuatan-kekuatan besar," kata Presiden.

Karena itu, Presiden menyambut baik dan mendorong implementasi Code for Unplanned Encounters at Sea (CUES) in the South China Sea dan komunikasi hotline di antara pejabat tinggi terkait dengan tanggap darurat maritim di Laut China Selatan.

Ia meyakini konsistensi implementasi CUES akan berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas kemanan di Laut China Selatan.

Sementara itu, dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Republik Korea, Presiden Jokowi menyatakan pentingnya menjaga kedamaian, stabilitas, dan keamanan kawasan sebagai faktor penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan.

Di lain sisi, Kementerian Pertahanan Filipina, kemarin, merilis foto-foto dan peta yang disebut sebagai kapal Tiongkok di dekat beting sengketa di Laut China Selatan, hanya beberapa jam sebelum negara Asia Tenggara menggelar pertemuan dengan Perdana Menteri Tiongkok di Laos.

Ke-10 foto dan peta itu dikirimkan melalui surat elektronik kepada pers.

Tidak ada penjelasan mengenai waktu penyiaran foto tersebut.

Namun, itu dilakukan dua hari setelah Manila mengungkapkan 'kekhawatiran mendalam' mengenai peningkatan jumlah kapal Tiongkok di sekitar beting Scarborough dan menuntut penjelasan dari Duta Besar Beijing.

Tiongkok, Taiwan, Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei mengklaim sebagian atau seluruh bagian dari Laut China Selatan yang kaya akan sumber daya alam sehingga menjadikannya titik panas ketegangan kawasan.(Nov/Hym/Ant/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya