Penembakan di Chicago, 13 Orang Tewas

Willy Haryono
07/9/2016 14:48
Penembakan di Chicago, 13 Orang Tewas
(AP Photo / Erin Hooley)

SEBANYAK 13 orang tewas ditembak dalam gelombang aksi kekerasan yang terus meningkat di Chicago, Amerika Serikat (AS). Kematian tersebut membuat angka kasus pembunuhan di Chicago mencapai lebih dari 500 sepanjang 2016.

Serangkaian penembakan di Chicago terjadi antara Senin (5/9) hingga Selasa (6/9). Otoritas setempat meyakini penembakan itu sebagian besar terkait perang antargeng kriminal.

Total 65 orang di Chicago ditembak saat perayaan Hari Buruh, pekan ini, dengan hampir separuhnya terjadi pada tiga hari terakhir.

Menurut laporan surat kabar Chicago Tribune, angka kasus pembunuhan di Chicago sejauh 2016 mencapai 512. Pada Senin (5/9), Kepolisian Chicago menyebut jumlah kasus pembunuhan mencapai 488.

Tribune menyebut angka versinya lebih tinggi karena meliputi pembunuhan lain selain penembakan. Salah satu kasus itu adalah saat seorang pendeta ditembak di bagian wajah setelah beradu mulut dengan seseorang.

Meningkatnya kematian akibat kekerasan membuat tingkat pembunuhan di Chicago hampir sama dengan era 1990-an, di mana lebih dari 900 orang tewas dibunuh pada setiap tahunnya.

Bertolak belakang dengan Chicago, New York mengalami musim panas teraman sejak lebih dari 20 tahun lalu berdasarkan statistik kriminal yang dirilis komisioner polisi Bill Bratton. Sejak lama, New York mengklaim sebagai kota besar teraman di AS.

Total angka kejahatan di New York turun 5% dalam tiga bulan dari Juni hingga Agustus bila dibanding periode yang sama pada 2015. Angka kejahatan di New York juga menurun 73% sejak 1994.

Pada Agustus, kasus pembunuhan di New York turun 2,9%, pemerkosaan 6,7% dan perampokan 15% bila dibanding di bulan yang sama tahun lalu. New York mencatat adanya 1.946 kasus pembunuhan pada 1993 dan hanya 352 pada 2015. (MTVN/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya