Kantor Lembaga Asing Diserang

07/9/2016 07:13
Kantor Lembaga Asing Diserang
(AFP/WAKIL KOHSAR)

SEBUAH kantor lembaga bantuan International, CARE Internasional di Afghanistan turut menjadi sasaran ledakan bom kemarin malam waktu setempat. Serangan itu merupakan salah satu rangkaian ledakan yang terjadi di Ibu Kota Kabul.

Dua ledakan sebelumnya dalam waktu berdekatan menyasar Kementerian Pertahanan dan Kantor Kepolisian dan menewaskan kurang lebih 24 orang serta melukai puluhan orang lainnya.

“Sebuah kelompok bersenjata melancarkan serangan terhadap kantor CARE Internasional di Kabul,” kata lembaga amal internasional tersebut dalam pernyataannya, kemarin.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataannya mengatakan, sebanyak 42 orang staf, terma­suk 10 warga asing, berhasil dievakuasi dari kantor lembaga bantuan internasional tersebut.

Hal ini sekaligus membantah berita yang beredar sebelumnya bahwa ledakan di kantor itu menewaskan satu orang staf.

“Penyelidikan baru kami menunjukkan, hanya enam orang yang terluka,” kata pihak kemendagri Afghanistan dalam sebuah pernyataan. Mereka mengatakan para penyerang telah ditembak mati oleh pasukan keamanan Afghanistan.

Sejauh ini, belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sementara itu, ledakan yang terjadi di dekat kantor kementerian pertahanan menewaskan satu orang pejabat tinggi militer, termasuk seorang perwira muda dan ibunya yang mendadak terkena serangan jantung.

“Ibu Kolonel Ahmed meninggal karena serangan jantung setelah mendengar kematian anaknya,” demikian tulis mantan Wakil Menteri Da­lam Negeri, Ayub Salangi dalam cuitan di akun Twitter-nya.

“Ibu ini telah kehilangan dua anak laki-laki lainnya sebelum Kolonel Ahmed.”

Sementara itu, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kementerian pertahanan merupakan sasaran serangan yang pertama, baru kemudian kepolisian. Kekerasan ini terjadi hanya sepekan setelah serangan di sebuah Universitas Amerika di Kabul yang menewaskan 16 orang.

Sebelumnya, dua profesor dari universitas tersebut, seorang asal Amerika dan seorang lagi asal Australia, diculik di dekat kampus. Sampai sekarang keberadaan mereka masih belum diketahui dan belum ada kelompok yang secara terbuka mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut.

Serangkaian kekerasan yang terjadi di Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir, terjadi saat Taliban tengah gencar menyerang sejumlah target instansi milik pemerintah.

Namun, hingga kini belum jelas apakah ledakan yang terjadi di tempat-tem­pat nonpemerintah itu dilakukan kelompok garis teras tersebut.

Situasi ini memperburuk keamanan karena yang banyak menjadi korban ialah warga sipil. (AFP/Ths/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ricky
Berita Lainnya