Panda tidak Lagi Masuk Kategori Endangered

PULUHAN tahun upaya konservasi di Tiongkok berbuah manis bagi panda raksasa yang statusnya pada Minggu (4/9) naik kelas dari 'endangered' menjadi 'vulnerable' karena populasinya yang meningkat.

Perbaikan peringkat panda raksasa (Ailuropoda melanolueca) diumumkan dalam pembaruan data Red List International Union for Conservation of Nature (IUCN), daftar paling lengkap mengenai tumbuhan dan hewan.

Perkiraaan teranyar menunjukkan populasi panda raksasa kini ada 1.864 panda dewasa. Meski jumlah pasti tidak ada, menambahkan jumlah anak panda pada data tersebut berarti saat ini ada 2.060 panda.

"Bukti dari sejumlah survei tingkat nasional menunjukkan bahwa penurunan jumlah populasi berhasil dihentikan dan saat ini populasi panda raksasa begerak naik," ungkap IUCN.

Aksi kunci upaya pemerintah Tiongkok untuk memulihkan populasi hewan yang dinyatakan sebagai ikon nasional adalah upaya reboisasi hutan bambu yang menjadi pasokan makanan dan tempat tinggal panda.

Melalui upaya perkembangbiakan bertajuk 'rent-a-panda', pemerintah Tiongkok meminjamkan sejumlah binatang itu dengan imbal balik dana yang mereka gunakan untuk upaya konservasi.

Namun, para ahli memperingatkan, keberhasilan konservasi panda itu bisa jadi hanya berlangsung singkat.

Planet Bumi yang terus memanas akibat penggunaan bahan bakar fosil diramalkan akan menghancurkan lebih dari sepertiga habitat hutan bambu dalam tempo 80 tahun ke depan. Hal itu berarti populasi panda akan menurun. (AFP/OL-3)